PADANG, HARIANHALUAN.ID- Organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), yang telah dibubarkan pemerintah pada 19 Juli 2017, kembali muncul di berbagai daerah dengan unjuk kekuatan.
Kemunculan ini dianggap sebagai tantangan terhadap pemerintah, mengingat HTI dibubarkan karena bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945, dan mengancam keutuhan NKRI.
Ketua GP Ansor Sumatera Barat, Chaydirul Yahya, mengimbau seluruh kader GP Ansor di wilayah Sumbar untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi munculnya kembali aktivitas eks Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
“Gerakan mereka tetap ada meskipun organisasi ini sudah dibubarkan. Oleh karena itu, kami mengingatkan seluruh kader untuk tetap waspada dan sigap dalam menjaga keutuhan NKRI dari paham-paham yang bertentangan dengan ideologi Pancasila,” ujar Chaydirul Yahya, saat pertemuan kader di Kinali, Pasaman Barat, Senin (2/2).
GP Ansor menilai bahwa kelompok ekstremis ini masih terus berupaya menyebarkan ideologi Khilafah di berbagai aspek kehidupan. Upaya tersebut dilakukan melalui berbagai cara, termasuk kegiatan dakwah, kajian keagamaan, serta gerakan sosial yang secara perlahan menyusup ke tengah masyarakat.
“Kami akan terus mengawasi perkembangan situasi ini dan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk aparat keamanan dan masyarakat, untuk memastikan bahwa ideologi-ideologi radikal tidak kembali berkembang di Sumatera Barat,” tambah Tuanku Yahya.
GP Ansor Sumbar mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga persatuan serta menolak segala bentuk ajaran yang tidak sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.














