Ia menerangkan, hingga saat ini RSUD dr. Sadikin sudah memiliki sejumlah fasilitas memadai untuk para pasien. Pada bangunan yang terletak di Kampung Baru Padusunan tersebut, sudah memiliki poliklinik rawat jalan, tempat rawat inap dengan 50 tempat tidur, kamar operasi dan Unit Gawat Darurat (UGD).
“Untuk kamar operasi sebelumnya kita punya satu, sekarang sudah ada dua untuk operasi yang dijadwalkan dan satu lagi untuk operasi emergency atau darurat,” jelasnya.
Anung juga menyebutkan bahwa sejauh ini pengembangan rumah sakit tersebut sejauh ini mengandalkan dana dari pusat melalui DAK. Sementara, pada tahun 2025 ini tidak ada alokasi pusat untuk pembangunan fisik dan pengadaan barang.
“Kita tidak dapat anggaran DAK untuk tahun 2025. Lalu, ada perubahan kebijakan dari pusat dalam pengadaan barang, jika sebelumnya pengadaan alat kesehatan dikucurkan dalam bentuk uang, ke depan kementerian langsung yang mengirimkan barangnya sesuai kebutuhan kita,” tuturnya.
Kendati tidak ada DAK, Anung menyatakan bahwa pihaknya akan terus meningkatkan kualitas layanan jasa kepada para pasien. Pihaknya mengoptimalkan layanan dengan fasilitas yang sudah ada untuk memberi layanan kesehatan kepada masyarakat.
“Sebenarnya tidak hanya soal fasilitas fisik, kami pun terus berbenah dalam sistem manajemen di dalam untuk meningkatkan kualitas pelayanan,” kata dia. (*)














