Dengan regulasi yang tepat, Sumbar dapat menarik investor yang berkomitmen terhadap pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat. Selain menjalankan kebijakan yang berpihak pada rakyat kecil, pemerintah juga harus membuka ruang partisipasi bagi masyarakat.
Proses perumusan kebijakan harus melibatkan semua pihak, termasuk akademisi, pelaku usaha, dan masyarakat adat, sehingga program yang dijalankan sesuai dengan kebutuhan dan realitas di lapangan. Pemerintahan yang transparan dan responsif akan membangun kepercayaan rakyat serta menciptakan hubungan yang lebih harmonis antara pemerintah dan masyarakat.
Harapan rakyat Sumbar terhadap kepemimpinan baru sangat jelas: mereka menginginkan kebijakan yang berpihak kepada kesejahteraan, mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, serta menciptakan peluang yang merata bagi seluruh masyarakat. Jika pemerintah daerah dapat mewujudkan harapan ini dengan kebijakan yang tepat dan implementasi yang efektif, maka Sumbar akan bergerak menuju masa depan yang lebih sejahtera dan berdaya saing tinggi.
Tantangan Ekonomi Sumbar Sumatera Barat
Menghadapi tantangan besar dalam menciptakan lapangan kerja yang memadai dan meningkatkan daya saing UMKM. Tingkat pengangguran masih tinggi, terutama di kalangan anak muda yang kesulitan mendapatkan pekerjaan sesuai dengan keahlian mereka.
Di sisi lain, UMKM yang seharusnya menjadi tulang punggung ekonomi daerah masih sulit berkembang akibat keterbatasan modal, akses pasar yang terbatas, dan kurangnya inovasi produk. Pemerintah harus segera menjalankan kebijakan yang mendorong pertumbuhan UMKM, termasuk penyediaan kredit murah, pelatihan bisnis, dan fasilitasi pemasaran digital.
Selain itu, investasi yang masuk ke Sumbar harus menciptakan lapangan kerja baru tanpa merugikan pekerja lokal, sehingga pertumbuhan ekono mi dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat. Infrastruktur yang belum memadai masih menjadi penghambat utama bagi pertumbuhan ekonomi Sumbar.
Konektivitas antar wilayah belum optimal, sehingga distribusi barang dan jasa sering terhambat. Transportasi publik yang terbatas juga membuat mobilitas tenaga kerja menjadi kurang efisien. Selain itu, akses internet yang belum merata menghambat perkem bangan ekonomi digital, padahal sektor ini memiliki potensi besar dalam menciptakan lapangan kerja baru bagi generasi muda.
Pemimpin baru harus mempercepat pembangu nan infrastruktur strategis, terutama di bidang transportasi dan telekomuni kasi, agar ekonomi Sumbar dapat berkembang lebih cepat dan merata. Sebagai daerah agraris, Sumbar memiliki potensi besar di sektor pertanian dan perikanan, tetapi produktivitasnya masih rendah karena banyak petani belum menggunakan teknologi modern.










