PARIAMAN, HARIANHALUAN-ID- Wali Kota Pariaman, Yota Balad optimis, program kerjanya dapat berjalan di tengah keterbatasan anggaran yang dihadapi pemerintah daerah,bahkan juga dirasakan seluruh daerah yang ada di Indonesia.
Ia tidak memungkiri bahwa efisiensi anggaran sangat berdampak pada pembangunan fisik di Kota Tabuik. Kendati begitu, ia menyebut pemko akan terus berupaya dengan mencari dana dari luar APBD.
“Untuk dana fisik, kita memang ada pemotongan sekitar Rp36 miliar, tapi kita tetap berupaya melalui investor, CRS, atau dana dari pemerintah pusat,” tuturnya.
Menghadapi situasi keterbatasan anggaran, Yota Balad meminta agar jajarannya bisa beradaptasi dengan menciptakan inovasi dan kreativitas dalam menjalankan program kerja untuk melayani masyarakat.
Yota meminta organisasi perangkat daerah atau OPD tidak patah semangat dan terus memberikan pelayanan kepada warga Kota Pariaman. Menurutnya, dalam menjalankan program kegiatan memang butuh biaya, tetapi tidak melulu mengeluarkan dana yang besar.
“Meski tak ada dana, jangan berhenti memberi pelayanan ke masyarakat. Sebagai pimpinan dan ASN, sudah tugas kita untuk mengabdi ke masyarakat,” kata Yota.
Ia menyebut, untuk merealisasikan program kerja, pemo akan berupaya mencari investor, memanfaatkan dana CSR hingga APBN. Hal inilah yang ia minta kepada jajaran OPD agar program tahunan tetap berjalan semestinya.
“Kita juga akan berupaya meningkatkan PAD. Karena Pariaman terkenal dengan wisatanya, maka kita akan tetap menarik pengunjung melalui iven-iven besar,” ucapnya. (*)














