Ia juga mengungkapkan bahwa upaya yang telah dilakukan berhasil menekan angka kecelakaan selama periode mudik.
“Apresiasi kepada pak Kakorlantas atas kepemimpinan selama Operasi Ketupat 2025 ini. Dari tanggal 23 sampai 31 Maret 2025, alhamdulillah angka kecelakaan turun 31 persen. Jadi ini yang signifikan. Sebelumnya pada tahun 2024, ada sekitar 2.152 kecelakaan. Pada tahun ini, sampai dengan tanggal 31 Maret 2025 ada 1.477. Tidak hanya jumlah kecelakaan, tapi juga fatalitas turun 32 persen,” jelas Rivan.
Ia menambahkan sebelumnya pada tahun 2024 korban meninggal dunia 324 orang, sementara sampai tanggal 31 Maret ini meninggal dunia 223 orang. Walaupun tetap ada korban, tapi ini sudah sedemikian rupa sistem yang dibuat, yang berkeselamatan.
Meski terjadi penurunan angka kecelakaan dan fatalitas, semua pihak tetap diimbau untuk menjaga keselamatan selama perjalanan arus balik.
Para pemudik diharapkan mematuhi aturan lalu lintas, mengikuti instruksi yang disarankan, serta memastikan kondisi fisik dan kendaraan dalam keadaan prima sebelum melakukan perjalanan balik, terutama perjalanan jarak jauh.
“Harapannya adalah semua kebijakan yang diambil oleh seluruh stakeholder, termasuk tanggal-tanggal yang disarankan, itu dapat dipatuhi oleh seluruh pemudik. Tetap dijaga dengan baik. Sehingga tidak hanya ‘Mudik Aman, Keluarga Nyaman’, tapi balik pun juga aman, keluarga nyaman,” kata Rivan.
Dengan adanya koordinasi yang baik antara Korlantas Polri, PT Jasa Raharja, serta seluruh stakeholder terkait, diharapkan Operasi Ketupat 2025 arus balik Idul Fitri dapat berjalan lancar sehingga pemudik dapat kembali dengan aman, nyaman, dan berkeselamatan. (h/dtk)














