Semasa mengikuti pendidikan di Perguruan Tinggi di Kota Yogyakarta, Dedi Fatria memperlihatkan keaktifan dan keseriusannya di berbagai organisasi.
Ia adalah pelopor atau pendiri sekailgus ketua pertama pada Forum Silaturrahmi Mahasiswa Minang Universitas Janabadra (Forsim UJB) Yogyakarta pada tahun 2001-2002. Forsim UJB ini adalah sebuah wadah mahasiswa Minangkabau yang ada di Universitas Janabadra Yogyakarta.
Pada tahun 2001-2003, Dedi Fatria juga aktif sebagai pengiat kaum marginal sebagai Koordinator Divisi Marginal kota pada Lembaga Advokasi Hak Asasi Manusia dan Bantuan Hukum (LABH) Yogyakarta, yang mana titik tolaknya adalah kepedulian sesama insan dan kaum lemah yang berniaga di sepanjang jalan Kota Yogyakarta.
Dengan tekad mempersatukan misi dan visi pedagang kaki lima yang mencari nafkah setiap hari di sepanjang jalan Kota Yogyakarta, untuk bersama-sama memperbaiki tingkat taraf kehidupan yang layak dalam berdagang dan mendapat perhatian dari pemerintah daerah setempat.
Sebagai bentuk perhatiannya kepada pedagang, Dedi Fatria bersama rekan-rekan pedagang kaki lima mendirikan Forum Silaturrahmi Paguyuban Pedagang Kaki Lima Yogajakarta (FSPPY) tahun 2002-2003, dan ia ditunjuk sebagai koordinator.
Dari Forum inilah terjalin satu kesatuan dan kesepakatan bersama para pedagang kaki lima untuk meningkatkan taraf kahidupannya. Sebanyak 16 paguyuban yang beranggotakan lebih kurang 6.000 orang mampu dikordinir dengan baik oleh Dedi Fatria.














