JAKARTA, HARIANHALUAN.ID— Penyelenggaraan ibadah haji tahun ini menghadapi pengetatan dari otoritas Arab Saudi. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Hilman Latief, menyebutkan bahwa hanya jemaah yang memiliki kartu Nusuk dan terdaftar dalam syarikah resmi yang dapat menembus Kota Mekkah dan Masjidil Haram.
“Masuk ke Mekkah sekarang tidak semudah dulu. Hanya kartu Nusuk dan syarikah yang bisa jadi akses,” ujar Hilman saat rapat dengan Komisi VIII DPR RI, Senin (19/5).
Saat ini, delapan syarikah Arab Saudi ditunjuk menangani jemaah Indonesia. Namun, sistem ini sempat menimbulkan masalah teknis, seperti kloter jemaah yang tercampur dan terpisah.
Ketua Komisi VIII, Marwan Dasopang, meminta pemerintah mengevaluasi sistem syarikah agar jemaah tidak terpisah dari pasangan atau pendamping. Ia juga berharap gelombang kedua dapat lebih tertib dan terkoordinasi. (*)














