Keterangan foto: Saat anggota HMI cabang Dharmasraya mendatangi Kemenag Dharmasraya, Senin (19/5). BADRI
DHARMASRAYA, HARIANHALUAN.ID – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Dharmasraya mendatangi Kemenag Dharmasraya, Senin (19/5/25). Mereka menuntut keterbukaan informasi publik, khususnya soal anggaran uji kompetensi guru.
HMI Dharmasraya juga meminta Kejaksaan Negeri (Kejari) Dharmasraya untuk segera mengaudit penggunaan anggaran di Kemenag tersebut. Hal ini dikatakan Ketua umum HMI Cabang Dharmasraya Nanda Arfaliadi Putra didampingi oleh perwakilan kader HMI Dharmasraya.
Pada kesempatan itu kedatangan HMI disambut baik oleh Kepala Kantor Kemenag Dharmasraya H. Masdan, hadiri juga Kanit Intel Polres Dharmasraya IPDA Mario.
Ketua HMI Dharmasraya Nanda Arfalia Putra saat itu meminta Kemenag Dharmasraya untuk transparansi dalam penggunaan anggaran sesuai dengan Undang-undang nomor 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik (UU KIP).
“Melalui media sosial ini kita meminta kepada Kejaksaan Negeri Dharmasraya untuk bisa mengaudit penggunaan anggaran yang ada di Kemenag Dharmasraya, ” Ungkap Nanda.
Lanjutnya, Kemenag Dharmasraya selaku lembaga Negara yang bertugas di urusan Keagamaan tentu item-item kegiatan kegiatan yang dilaksanakan harus sesuai dengan aturan dan undang-undang berlaku dan dijelaskan pada Undang-Undang KIP denda bagi badan publik yang tidak menjalankan kewajiban transparansi informasi.
Sementara Kepala Kemenag Dharmasraya mengatakan dirinya telah di panggil oleh polres Dharmasraya terkait audiensi yang di laksanakan HMI Dharmasraya dan juga telah melaksanakan rapat evaluasi bersama anggotanya.
“Terkait penggunaan anggaran di Kemenag Dharmasraya ini tidak bisa kami bukakan semua dan itu nantiknya akan kami berikan bagi pihak-pihak terkait yang berwenang.Dan kami berterimakasih juga kepada HMI Dharmasraya yang sudah menyampaikan aspirasi nya”, ungkap Kepala Kemenag Dharmasraya.
Selain itu, HMI Dharmasraya juga minta Kemenag Dharmasraya untuk segera mencarikan solusi terkait pembokaran tempat ibadah yang sebelumnya sempat menghebohkan kabupaten Dharmasraya. (*)














