Teks foto: Pemko Padang menggelar pelatihan Kewaspadaan Insiden Siber Ransomware dan Penanganan Insiden Siber Web Defacement Bagi Agen Padang CSIRT di Ruangan Bagindo Aziz Chand, Balai Kota, Aie Pacah, Padang. IST
PADANG, HARIANHALUAN.ID – Dalam menciptakan sistem pemerintahan berbasis teknologi untuk optimalisasi pelayanan publik, maka keamanan siber menjadi hal wajib yang mesti mendapat perhatian serius.
Tingginya tingkat serangan siber dalam beberapa tahun terakhir jadi perhatian serius Pemerintah Kota (Pemko) Padang.
Untuk itu, Diskominfo Kota Padang menggelar pelatihan Kewaspadaan Insiden Siber Ransomware dan Penanganan Insiden Siber Web Defacement Bagi Agen Padang CSIRT di Ruangan Bagindo Aziz Chan, Balai Kota, Aie Pacah, Padang.
Kegiatan berlangsung selama tiga hari, mulai Selasa (20/5) sampai dengan Kamis (22/5) dengan peserta kegiatan Agen CSIRT yang tersebar pada seluruh OPD di lingkungan Pemko Padang. Yang bertindak sebagai narasumber adalah Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Roybafin Sukisman.
Asisten Administrasi Umum Setdako Padang, Corry Saidan menyebut bahwa keamanan informasi yang handal akan membangun kepercayaan masyarakat terhadap sistem pelayanan publik itu sendiri. “Untuk itu dibutuhkan sebuah pengelolaan risiko keamanan informasi yang komprehensif agar layanan publik berjalan lancar dan terjaga kerahasiaannya,” katanya.
Optimalisasi pelayanan publik berbasis teknologi juga menjadi salah satu aktivitas dari Progul Padang Amanah. Karenanya, menakar risiko yang akan muncul, mulai dari kategori high, medium, atau low risk wajib dilakukan. “Untuk mewujudkan Kota Padang sebagai Kota Padang tidak bisa hanya dibebankan kepada Diskominfo tapi juga harus didukung seluruh OPD dengan agen Padang-CSRIT nya,” ujarnya.
Kota Padang sendiri, kata Corry, sudah memiliki Padang-CSRIT (Computer Security Incident Response Team) yang telah diluncurkan pada 2022 silam. “Peran aktif dari semua agen merupakan kunci utama suksesnya kita dalam mewujudkan keamanan siber yang kuat,”ujarnya.
Kepala Diskominfo Kota Padang, Boby Firman menyebut bahwa kegiatan pelatihan selama tiga hari ini diharapkan dapat dimaksimalkan seluruh peserta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap insiden siber ransomware dan penanganan insiden siber web defacement.
“Melalui workshop ini diharapkan peserta lebih paham tentang jenis serangan siber ransomware dan siber web defacement. Peserta juga diharapkan dapat melakukan penanganan dan pemulihan terhadap siber ransomware dan siber web defacement,” ujar Boby Firman.(*)














