Teks foto. Petugas kebersihan sedang membawa sampah dengan truk. IST
PADANG, HARIANHALUAN.ID – Wakil Wali Kota (Wawako) Padang, Maigus Nasir mengungkapkan bahwa sinergi antara Lembaga Pengelola Sampah (LPS) dengan Bank Sampah jadi salah satu kunci untuk mewujudkan Kota Padang bebas sampah.
Maigus Nasir mengatakan, pemerintah kota tidak ingin Padang menjadi daerah yang darurat sampah. Untuk itu segala potensi harus digerakan demi menciptakan Padang yang bebas dari sampah.”Sinergi dan kerja sama antara LPS dengan Bank Sampah adalah hal wajib. Kita tentu tidak ingin Padang Darurat Sampah. Cita-cita Bapak Wali Kota yang tertuang dalam visi misi adalah menggerakkan segala potensi yang ada, dalam kebersihan ini adalah optimalisasi peran LPS dan Bank Sampah,” katanya.
Dikatakan Maigus Nasir, perlu visi dan niat dari semua pihak untuk memastikan Kota Padang bebas sampah. Dari sisi Pemerintah Kota (Pemko), pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah strategis dengan mengusung semangat Adipura.
“Semangat Adipura ini juga yang kemudian membuat pengelolaan terkait kebersihan kota ini sekarang kita pusatkan di DLH (Dinas Lingkungan Hidup). Jadi tidak terpisah lagi, kebersihan pasar, kebersihan tempat pariwisata, dan kebersihan taman, semuanya kita pusatkan di bawah komando DLH,”ujarnya.
Untuk mengoptimalkan fungsi LPS, Pemko Padang juga menunjukkan dukungan penuh dari sisi penganggaran. Pada APBD Perubahan 2025 ini disiapkan anggaran senilai Rp6,3 miliar untuk menambah becak motor (bentor) LPS. “Kita menyiapkan akan ada tambahan sebanyak 152 bentor untuk LPS yang ada agar pengoperasiannya lebih maksimal,” katanya.
Kepala DLH Kota Padang, Fadelan Fitra Masta mengungkapkan bahwa setiap harinya di Kota Padang terdapat 750 ton sampah yang dihasilkan setiap harinya. Karena itu perlu dilakukan pemilahan sampah dari sumbernya. Tidak kalah penting adalah penanganan dan pengurangan sampah. “Dalam hal penanganan sampah, LPS adalah garda terdepan. Kemudian untuk pengurangan sampah Bank Sampah jadi garda terdepan,” ujarnya.
Berdasarkan rencana yang sudah disusun DLH untuk tiga tahun ke depan, hanya 10 persen dari total sampah yang ditimbun di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). “Dari 750 ton sampah setiap harinya, sebanyak 250 ton sampah dikompos, 75 ton untuk maggot, 200 ton RDF anorganik, dan 150 ton daur ulang anorganik. Hasilnya hanya 75 ton sampah yang ditimbun di TPA,”ujar Fadelan.(*)














