PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – Bimbingan belajar persiapan masuk sekolah kedinasan yang diselenggarakan sebagai program unggulan Walikota dan Wakil Walikota Pariaman telah dimulai. Pada kesempatannya, Wakil Walikota Pariaman, Mulyadi meninjau latihan fisik peserta bimbel gratis tersebut di Youth Center, Desa Rawang, Kecamatan Pariaman Tengah, Senin (19/5) sore.
Ia menyampaikan, latihan fisik untuk calon siswa yang mengikuti sekolah kedinasan sangat diperlukan. Sebab menurutnya, sejauh ini banyak pelamar yang gagal tes masuk sekolah kedinasan karena kurangnya persiapan fisik.
“inilah yang kita mau, agar calon pelamar sekolah kedinasan mempunyai fisik yang kuat, sehingga memiliki peluang besar untuk lulus,” ujar Mulyadi.
Mantan Anggota DPRD Kota Pariaman 3 Periode ini juga mengatakan bahwa Ketika dirinya terpilih bersama Yota Balad sebagai Wako dan Wawako Pariaman, salah satu janji atau program unggulan yang kami cetuskan adalah melaksanakan Bimbel Gratis Sekolah Kedinasan bagi keluarga kurang mampu.
“Bimbel ini sudah dirancang sejak masa kampanye sebagai program unggulan walikota dan wakil walikota. Diharapkan, tingkat kelulusan siswa di sekolah kedinasan juga meningkat berkat adanya bimbel ini,” tuturnya.
Sebelumnya, Wali Kota Pariaman, Yota Balad didampingi Staff Sekretaris Negara (Sesneg) Republik Indonesia Candra meninjau pelaksanaan bimbel zekolah kedinasan di SMPN 2 Pariaman, Senin (19/5). Bimbel ini diselenggarakan secara gratis bagi warga Kota Pariaman yang kurang mampu.
Wako Yota Balad menyampaikan, Bimbel Sekolah Kedinasan bagi siswa kurang mampu ini merupakan bentuk realisasi program unggulan Balad-Mulyadi dalam 100 hari kerja sebagai Walikota Pariaman.
Ini merupakan yang pertama kali di Kota Pariaman, tujuannya agar dapat memberikan kontribusi signifikan dalam generasi yang berkualitas.
Diharapkan dengan adanya program ini generasi Kota Pariaman siap menghadapi tantangan di masa depan serta mewujudkan impian anak-anak dari keluarga yang tidak mampu untuk dapat meraih pendidikan yang lebih baik lagi.
Yota Balad menegaskan kepada seluruh peserta Bimbel, bahwa untuk dapat menempuh pendidikan ke sekolah kedinasan itu butung perjuangan.
“Kita harus mengubah mindsite kita bahwa selama ini yang bisa lulus sekolah tinggi itu hanya bagi keluarga ekonomi menengah keatas, namun keluarga kurang mampu pun bisa memiliki hak yang sama untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi salah satunya di sekolah kedinasan ini secara gratis ,” tukasnya.
Senada itu, Staff Sekretaris Negara (Sesneg) Republik Indonesia Candra meminta agar peserta untuk serius selama mengikuti Bimbel ini. “Dalam kehidupan ini yang bisa menolong kehidupan kita adalah jalur langit (do’a) dan jalur ikhtiar atau berusaha dan belajar ,” imbuhnya.
Candra berpesan agar peserta ikhlas dan tulus dalam mengikuti Bimbel ini, bukan karena paksanaan dari orangtua tapi kemauan diri sendiri.
“Tidak perlu jadi anak pejabat, justru kalian lah yang harus jadi pejabat suatu hari nanti,” kata dia.
Alumni IPDN ini juga berpesan jika nanti jadi abdi negara harus pintar dalam bermedia sosial, jaga komentar negatif, radikalisme dan pornografi karena IP Adress handphone kita akan dicek oleh inteligen.
“Jaga nama baik keluarga, pribadi dan Kota Pariaman tercinta. Semoga adik-adik semua lulus di sekolah kedinasan sehingga dapat mengangkat derajat keluarganya ,” imbuhnya.
Sementara itu Kepala Dinas Dikpora Kota Pariaman, Hertati Taher kepada Tim Peliput Media Center Kominfo Kota Pariaman menyebutkan, pemerintah daerah melalui Dinas Dikpora memfasilitasi bagi keluarga kurang mampu untuk bisa masuk ke sekolah kedinasan secara gratis, karena secara umum masuk sekolah kedinasan itu membutuhkan biaya yang cukup besar.
“Sebanyak 50 orang yang lulus administrasi mengikuti bimbel selama dua bulan lamanya. Bimbel yang dilaksanakan ini bekerjasama dengan Lembaga Bimbel ARKA Padang yang datang langsung ke Kota Pariaman ,” ujarnya.
Hertati mengatakan, selama dua bulan mereka akan dibina secara akademik oleh Bimbel ARKA Padang dan latihan fisik oleh Polres Pariaman dan Kodim 0308 Pariaman.
Ini merupakan salah satu dari 12 program unggulan Balad-Mulyadi yang diakomodir oleh Dinas Dikpora, dikhususkan untuk keluarga kurang mampu yang dibuktikan dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), KK dan KTP Kota Pariaman, syarat lainnya ialah tinggi dan berat badan dan usia maksimal 22 tahun. (*)














