“Kita minta 50 orang TNI dan 50 orang dari masyarakat setempat untuk berkolaborasi dalam pembangunan huntara ini, masyarakat berkesempatan memperoleh upah tambahan dan melihat sendiri seperti apa bangunan huntara yang akan mereka huni,” tutur Suharyanto.
Menyesuaikan kebutuhan masyarakat yang melakukan evakuasi mandiri dan berada di pos lapangan, ke depannya pembangunan huntara akan lebih banyak melibatkan masyarakat setempat.
“Jika masih dibutuhkan huntara tambahan, ke depannya masyarakat akan mendominasi personel dan TNI akan mengawasi serta mengawal proses pembangunannya, misalnya dari TNI 20 orang sedangkan masyarakat 80 orang,” sambungnya.
Saat ini sebanyak 450 unit huntara tahap I dan II telah dibangun dan diisi oleh 450 kepala keluarga dari Desa Dulipali, Nawokote, Klatanlo dan Boru. Huntara ini telah dilengkapi dengan tiga sumur bor dan instalansi listrik.
Peresmian Ruang Belajar Sementara
Pada kesempatan yang sama, Kepala BNPB meresmikan Ruang Belajar Sementara “Komunitas Pahlawan Anak” bagi anak-anak PAUD di Kabupaten Flores Timur.
“Tidak hanya dukungan tempat tinggal dan logistik saja, dukungan pendidikan kepada anak-anak terdampak juga tersedia di huntara ini,” ungkap Suharyanto.














