Sementara itu, di kategori Inovasi, wakil dari Kelurahan Ganting, Asneli, berhasil meraih peringkat pertama dengan nilai 80, disusul Eidison dari Sigando di posisi kedua (nilai 79), dan Terry Afendi dari Ngalau di peringkat ketiga dengan nilai 78.
Tak hanya di lomba tanam cabai, Kelurahan Ngalau juga menunjukkan kualitasnya pada Lomba Pengolahan Pangan Lokal B2SA dengan meraih peringkat kedua.
Lomba yang menitikberatkan pada kreativitas mengolah bekal dan kudapan sehat berbahan dasar pangan lokal ini dimenangkan Kelurahan Koto Katik sebagai juara pertama. Diikuti Kelurahan Sigando di posisi ketiga dan Kelurahan Tanah Hitam di posisi keempat.
Wawako Allex mengapresiasi antusiasme dan dedikasi seluruh peserta, terutama para petani dan ibu-ibu yang berhasil mengangkat potensi lokal menjadi prestasi yang membanggakan.
Dia mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah menjaga stabilitas harga pangan, memperkuat ketahanan pangan, serta meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pola konsumsi makanan sehat dan aman.
Menurutnya, cabai merupakan salah satu komoditas yang sangat berpengaruh terhadap inflasi, sehingga gerakan tanam cabai menjadi langkah strategis yang perlu terus digalakkan.
Senada dengan itu, Kepala Dspangtan, Ade Nafrita Anas menyampaikan, lomba pengolahan pangan lokal B2SA bertujuan guna mendorong kecintaan masyarakat terhadap pangan lokal.














