Jumat, 14 November 2025
HarianHaluan.id
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • UTAMA
  • EkBis
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • SUMBAR
    • AGAM
    • BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • KAB. SOLOK
    • KOTA SOLOK
    • KAB. LIMAPULUH KOTA
    • MENTAWAI
    • PADANG
    • PADANG PANJANG
    • PADANG PARIAMAN
    • PARIAMAN
    • PASAMAN
    • PASAMAN BARAT
    • PAYAKUMBUH
    • PESISIR SELATAN
    • SAWAHLUNTO
    • SIJUNJUNG
    • SOLOK SELATAN
    • TANAH DATAR
  • OPINI
  • PENDIDIKAN
    • KAMPUS
      • INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
      • POLITEKNIK ATI PADANG
      • POLITEKNIK NEGERI PADANG
    • SASTRA BUDAYA
  • PARIWISATA
  • WEBTORIAL
  • PILKADA SUMBAR
  • INSPIRASI
  • RAGAM
    • PERISTIWA
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • RANAH & RANTAU
      • KABA RANAH
      • KABA RANTAU
    • PRAKIRAAN CUACA
  • UTAMA
  • EkBis
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • SUMBAR
    • AGAM
    • BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • KAB. SOLOK
    • KOTA SOLOK
    • KAB. LIMAPULUH KOTA
    • MENTAWAI
    • PADANG
    • PADANG PANJANG
    • PADANG PARIAMAN
    • PARIAMAN
    • PASAMAN
    • PASAMAN BARAT
    • PAYAKUMBUH
    • PESISIR SELATAN
    • SAWAHLUNTO
    • SIJUNJUNG
    • SOLOK SELATAN
    • TANAH DATAR
  • OPINI
  • PENDIDIKAN
    • KAMPUS
      • INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
      • POLITEKNIK ATI PADANG
      • POLITEKNIK NEGERI PADANG
    • SASTRA BUDAYA
  • PARIWISATA
  • WEBTORIAL
  • PILKADA SUMBAR
  • INSPIRASI
  • RAGAM
    • PERISTIWA
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • RANAH & RANTAU
      • KABA RANAH
      • KABA RANTAU
    • PRAKIRAAN CUACA
HarianHaluan.id
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • UTAMA
  • EkBis
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • SUMBAR
  • OPINI
  • PENDIDIKAN
  • PARIWISATA
  • WEBTORIAL
  • PILKADA SUMBAR
  • INSPIRASI
  • RAGAM
HARIANHALUAN.ID OPINI

Jalan Terang Pemerintah untuk Mewariskan Utang ke Generasi Muda

Editor: Andri Yusran
Kamis, 05/06/2025 | 20:19 WIB
ShareTweetSendShare

Oleh : Afdal Salputra 

(Mahasiswa Hukum Keluarga UIN Imam Bonjol Padang, Uda Literasi Kampus UIN Imam Bonjol Padang 2025) 

Apresiasi buat pemerintah Indonesia Setelah sekian lama memikirkan solusi atas mahalnya biaya kuliah, akhirnya mereka menemukan satu jurus pamungkas: utang. Ya, student loan. Sebuah solusi yang sangat diinginkan oleh Mahasiswa memberikan kebebasan, bebas dari mimpi dan kehidupan tanpa beban utang di usia muda.

Bukankah ini luar biasa? Di tengah gempuran kenaikan UKT yang bikin mahasiswa harus pilih antara bayar kuliah atau makan, pemerintah justru memberi jalan keluar: “Tenang, kalian bisa tetap kuliah, tinggal berutang saja dulu. Nanti kalau sudah kerja, bayar ya!” Oh, betapa mulianya. Generasi muda diberi kesempatan emas untuk langsung akrab dengan konsep utang sebelum mengenal stabilitas keuangan.

Lebih ironis lagi, narasi yang dibangun sangat membesarkan hati. Pemerintah bilang, skema student loan sedang dikaji “mendalam agar tidak memberatkan mahasiswa.” Kita tahu, dalam kamus kebijakan negeri ini, kata “tidak memberatkan” seringkali berujung pada “ya sudah, tetap berat sih, tapi kan kita sudah niat baik.” Tak heran jika mahasiswa mulai skeptis. Tenang bunganya kecil kok dan ditanggung oleh pemerintah “katanya”.

Mari kita lihat ke negara-negara yang sudah lebih dulu menjalankan skema ini. Sebagai contoh negara bagian tengah Amerika Utara, yaa “Amerika Serikat” yang saat ini sedang berjuang dengan krisis skema yang diterapkan dinegaranya. Mahasiswa lulus dengan gelar, ya, tapi juga dengan beban utang yang menghantui selama puluhan tahun. Bukankah ini model yang sangat inspiratif untuk ditiru?

Dan yang paling memesona adalah logika dasar dari solusi ini: kalau kamu tidak mampu, maka berutanglah. Bukan negara yang bertanggung jawab atas pendidikan warganya, tapi justru individu yang diminta menanggung beban sistem. Ironis, negara yang katanya ingin mencetak SDM unggul justru membuat pendidikan tinggi terasa seperti kemewahan yang harus dicicil.

Lebih parahnya lagi, narasi tentang pemerataan akses pendidikan mulai terdengar seperti lelucon sarkastik. Dulu katanya, “pendidikan adalah hak semua warga negara.” Kini, seakan menjadi, “pendidikan adalah hak semua warga, asalkan kalian siap berutang.” Bukankah ini langkah maju dalam mendefinisikan demokrasi pendidikan?

Ibaratkan sebuah permainan, kampus dan pemerintah seolah olah setuju dengan kenaikan UKT yang tidak masuk akal dan memberikan solusi student loan. Sebuah strategi yang cukup jenius kalau kita abaikan empati, tentu saja.

Tidak semua mahasiswa bisa lulus tepat waktu, tidak semua bisa langsung dapat pekerjaan layak, dan tidak semua bisa hidup mandiri setelah wisuda. Tapi sistem ini seolah berkata: “Itu bukan urusan kami, yang penting kamu sudah kami kasih jalan buat berutang.” Begitu fleksibel dan empatik, bukan?

Dan jangan lupa, ini semua masih dalam tahap kajian. Tapi dari nada-nada yang beredar di media, arahnya sudah cukup jelas. Pemerintah sepertinya sudah mantap menempatkan mahasiswa sebagai aktor ekonomi sejak di bangku kuliah dengan modal ijazah dan beban cicilan.

Akhir kata selamat datang, dan masi kita sambut era baru sistem pendidikan tinggi indonesia. Era di mana mahasiswa bukan lagi sekadar pejuang ilmu, tapi juga calon debitur profesional. Sebuah era yang menyadarkan kita, bahwa cita-cita tak cukup dengan tekad dan kerja keras harus dibarengi dengan kesiapan membayar cicilan.

Selamat datang, student loan. Karena rupanya, di negeri ini, utang adalah jalan paling realistis untuk meraih mimpi.

Apresiasi buat pemerintah Indonesia setelah sekian lama memikirkan solusi atas mahalnya biaya kuliah. Akhirnya mereka menemukan satu jurus pamungkas: utang. Ya, student loan. Sebuah solusi yang sangat diinginkan oleh Mahasiswa memberikan kebebasan, bebas dari mimpi dan kehidupan tanpa beban utang di usia muda.

Bukankah ini luar biasa? Di tengah gempuran kenaikan UKT yang bikin mahasiswa harus pilih antara bayar kuliah atau makan, pemerintah justru memberi jalan keluar: “Tenang, kalian bisa tetap kuliah, tinggal berutang saja dulu. Nanti kalau sudah kerja, bayar ya!” Oh, betapa mulianya. Generasi muda diberi kesempatan emas untuk langsung akrab dengan konsep utang sebelum mengenal stabilitas keuangan.

Lebih ironis lagi, narasi yang dibangun sangat membesarkan hati. Pemerintah bilang, skema student loan sedang dikaji “mendalam agar tidak memberatkan mahasiswa.” Kita tahu, dalam kamus kebijakan negeri ini, kata “tidak memberatkan” seringkali berujung pada “ya sudah, tetap berat sih, tapi kan kita sudah niat baik.” Tak heran jika mahasiswa mulai skeptis. Tenang bunganya kecil kok dan ditanggung oleh pemerintah “katanya”.

Mari kita lihat ke negara-negara yang sudah lebih dulu menjalankan skema ini. Sebagai contoh negara bagian tengah Amerika Utara, yaa “Amerika Serikat” yang saat ini sedang berjuang dengan krisis skema yang diterapkan dinegaranya. Mahasiswa lulus dengan gelar, ya, tapi juga dengan beban utang yang menghantui selama puluhan tahun. Bukankah ini model yang sangat inspiratif untuk ditiru?

Dan yang paling memesona adalah logika dasar dari solusi ini: kalau kamu tidak mampu, maka berutanglah. Bukan negara yang bertanggung jawab atas pendidikan warganya, tapi justru individu yang diminta menanggung beban sistem. Ironis, negara yang katanya ingin mencetak SDM unggul justru membuat pendidikan tinggi terasa seperti kemewahan yang harus dicicil.

Lebih parahnya lagi, narasi tentang pemerataan akses pendidikan mulai terdengar seperti lelucon sarkastik. Dulu katanya, “pendidikan adalah hak semua warga negara.” Kini, seakan menjadi, “pendidikan adalah hak semua warga, asalkan kalian siap berutang.” Bukankah ini langkah maju dalam mendefinisikan demokrasi pendidikan?

Ibaratkan sebuah permainan, kampus dan pemerintah seolah olah setuju dengan kenaikan UKT yang tidak masuk akal dan memberikan solusi student loan. Sebuah strategi yang cukup jenius kalau kita abaikan empati, tentu saja.

Tidak semua mahasiswa bisa lulus tepat waktu, tidak semua bisa langsung dapat pekerjaan layak, dan tidak semua bisa hidup mandiri setelah wisuda. Tapi sistem ini seolah berkata: “Itu bukan urusan kami, yang penting kamu sudah kami kasih jalan buat berutang.” Begitu fleksibel dan empatik, bukan?

Dan jangan lupa, ini semua masih dalam tahap kajian. Tapi dari nada-nada yang beredar di media, arahnya sudah cukup jelas. Pemerintah sepertinya sudah mantap menempatkan mahasiswa sebagai aktor ekonomi sejak di bangku kuliah dengan modal ijazah dan beban cicilan.

Akhir kata selamat datang, dan mari kita sambut era baru sistem pendidikan tinggi indonesia. Era di mana mahasiswa bukan lagi sekadar pejuang ilmu, tapi juga calon debitur profesional. Sebuah era yang menyadarkan kita, bahwa cita-cita tak cukup dengan tekad dan kerja keras harus dibarengi dengan kesiapan membayar cicilan.

Selamat datang, student loan. Karena rupanya, di negeri ini, utang adalah jalan paling realistis untuk meraih mimpi. (*) 

ShareTweetSendShare

BacaJuga

Jobless Growth

Gelar Pahlawan dan Upaya Merekayasa Ingatan Kolektif Kita

Jumat, 14/11/2025 | 18:45 WIB
Budaya Konsumsi Aplikasi Berlangganan

Budaya Konsumsi Aplikasi Berlangganan

Kamis, 13/11/2025 | 21:23 WIB
Human Trafficking Itu Benar Terjadi!

Human Trafficking Itu Benar Terjadi!

Kamis, 13/11/2025 | 11:07 WIB
Rintihan Petani Gambir yang Tak Terdengar 

Rintihan Petani Gambir yang Tak Terdengar 

Kamis, 13/11/2025 | 09:07 WIB
Menyalakan Api Inovasi di Nagari, Digitalisasi sebagai Jalan Kemandirian Desa

Menyalakan Api Inovasi di Nagari, Digitalisasi sebagai Jalan Kemandirian Desa

Rabu, 12/11/2025 | 09:49 WIB
Berdamai dengan Diri Sendiri

Berdamai dengan Diri Sendiri

Selasa, 11/11/2025 | 22:07 WIB

HALUANePaper

Digital Interaktif.

Edisi 1 Januari 1970

HALUANOPINI

Jobless Growth
OPINI

Gelar Pahlawan dan Upaya Merekayasa Ingatan Kolektif Kita

Jumat, 14/11/2025 | 18:45 WIB

SelengkapnyaDetails
Budaya Konsumsi Aplikasi Berlangganan

Budaya Konsumsi Aplikasi Berlangganan

Kamis, 13/11/2025 | 21:23 WIB
Human Trafficking Itu Benar Terjadi!

Human Trafficking Itu Benar Terjadi!

Kamis, 13/11/2025 | 11:07 WIB
Rintihan Petani Gambir yang Tak Terdengar 

Rintihan Petani Gambir yang Tak Terdengar 

Kamis, 13/11/2025 | 09:07 WIB
Menyalakan Api Inovasi di Nagari, Digitalisasi sebagai Jalan Kemandirian Desa

Menyalakan Api Inovasi di Nagari, Digitalisasi sebagai Jalan Kemandirian Desa

Rabu, 12/11/2025 | 09:49 WIB

HALUANTERPOPULER

  • Satresnarkoba Polres Pasaman Ungkap Kasus Peredaran Ganja, Dua Pelaku Diamankan

    Satresnarkoba Polres Pasaman Ungkap Kasus Peredaran Ganja, Dua Pelaku Diamankan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hidayatul Fikri Usulkan Perubahan Nama Kabupaten Pesisir Selatan Menjadi Kabupaten Ranah Pasisia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemkab Solsel Wujudkan Komitmen Bangun SDM Unggul Melalui Pendidikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wali Nagari Cup Sumbar–Riau 2025 Siap Digelar di Batuhampar, Ajang Sportivitas dan Persaudaraan Tanpa Narkoba

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Warga Tangkap Terduga Pencuri Motor di Batang Kapas, Polisi Buru Pelaku Utama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
HarianHaluan.id

Kantor Redaksi dan Bisnis:
Jln. Prof Hamka (Komp. Bandara Tabing - Lanud St. Syarir) - Kota Padang - Sumatera Barat (25171)

  [email protected]

  Redaksi: 08126888210 (Nasrizal)
  Iklan: 081270864370 (Andri Yusran)

Instagram Harianhaluan Post

  • Pemerintah menargetkan kelanjutan pembangunan Jalan Tol Padang–Pekanbaru Seksi Sicincin- Bukittinggi akan dimulai tahun depan, atau selambat-lambatnya awal tahun 2027. Saat ini, tahap penyusunan basic design tengah dikerjakan oleh PT. Hutama Karya (HK) selaku pelaksana proyek.Selengkapnya di koran Haluan hari ini.
  • Bukan karena lomba, tapi karena cinta lingkungan
Sudah dua bulan terakhir, warga Ganting 1 RT 003 RW 10 Padang Timur bahu-membahu mempercantik kampung mereka — menanam bunga, memperbaiki jalan, dan menyediakan tong sampah terpilah.Kini mereka siap berkompetisi di lomba kebersihan se-Kota Padang, dengan semangat Padang Rancak yang hidup di hati setiap warga.

Follow Us

  • Index
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

HarianHaluan.id © 2025.

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • UTAMA
  • EkBis
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • SUMBAR
    • AGAM
    • BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • KAB. SOLOK
    • KOTA SOLOK
    • KAB. LIMAPULUH KOTA
    • MENTAWAI
    • PADANG
    • PADANG PANJANG
    • PADANG PARIAMAN
    • PARIAMAN
    • PASAMAN
    • PASAMAN BARAT
    • PAYAKUMBUH
    • PESISIR SELATAN
    • SAWAHLUNTO
    • SIJUNJUNG
    • SOLOK SELATAN
    • TANAH DATAR
  • OPINI
  • PENDIDIKAN
    • KAMPUS
      • INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
      • POLITEKNIK ATI PADANG
      • POLITEKNIK NEGERI PADANG
    • SASTRA BUDAYA
  • PARIWISATA
  • WEBTORIAL
  • PILKADA SUMBAR
  • INSPIRASI
  • RAGAM
    • PERISTIWA
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • RANAH & RANTAU
      • KABA RANAH
      • KABA RANTAU
    • PRAKIRAAN CUACA

HarianHaluan.id © 2025.