PADANG, HARIANHALUAN.ID- Sebanyak 73 pengurus koperasi dari Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman mengikuti pelatihan penyusunan laporan keuangan berbasis digital pada 21–24 Mei 2024 di salah satu resor di Kota Padang. Kegiatan ini diselenggarakan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) melalui anggaran pokok-pokok pikiran (pokir) Anggota Komisi V DPRD Sumbar, Endarmy.
Pelatihan tersebut bertujuan meningkatkan kapasitas pengurus koperasi dalam mengelola keuangan secara transparan dan digital. Para peserta, yang merupakan koperasi binaan Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopimda), menunjukkan antusiasme tinggi untuk menjadikan koperasi sebagai pilar utama perekonomian lokal.
Endarmy, yang juga menjabat Ketua Dekopimda Kabupaten Padang Pariaman, mendorong pengurus koperasi agar aktif membangun koperasi dari tingkat nagari sebagai basis penguatan ekonomi rakyat. Ia mendukung pendirian Koperasi Merah Putih, namun menekankan pentingnya pertumbuhan koperasi berbasis masyarakat di berbagai daerah.
“Silakan dirikan Koperasi Merah Putih di tiap nagari, tapi jangan abaikan koperasi-koperasi berbasis masyarakat. Keduanya harus tumbuh bersama agar ekonomi rakyat tidak hanya bergantung pada satu model,” ujar Endarmy.
Ia menegaskan bahwa pendiri Koperasi Merah Putih harus berasal dari masyarakat aktif, bukan dari aparatur desa. Selain itu, ia mendorong agar pengurus inti memiliki latar belakang pendidikan minimal D3 demi tata kelola koperasi yang profesional.
Untuk koperasi yang bergerak di sektor simpan pinjam, Endarmy menyarankan penerapan sistem bunga ringan seperti satu persen per bulan dengan kesepakatan bersama antaranggota. Ia juga mendorong seleksi anggota secara ketat dan pembentukan subunit koperasi sesuai bidang usaha untuk meningkatkan fokus dan efisiensi kerja.
“Koperasi harus menjadi solusi ekonomi rakyat, bukan hanya sebagai formalitas. Profesionalisme dan keberpihakan pada anggota adalah kuncinya,” tegasnya.
Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan seputar pendirian koperasi, syarat administrasi, hingga pengelolaan keuangan digital. Salah satu peserta bahkan menanyakan prosedur revisi akta koperasi karena ada pengurus yang sudah tidak aktif.
Menanggapi hal itu, Nurlinda dari Dinas Koperasi dan UKM Padang Pariaman menyatakan kesiapan pihaknya untuk memberikan pembinaan dan pendampingan terhadap koperasi yang menghadapi kendala. Ia menegaskan, dinas siap membantu menyelesaikan persoalan administratif agar koperasi tetap sehat dan berdaya saing.
Sementara itu, peserta bernama Zal mempertanyakan bagaimana koperasi konvensional dapat bermitra atau menjadi bagian dari sistem Koperasi Merah Putih. Menjawab hal tersebut, Endarmy mengajak pengurus Dekopimda menggelar audiensi dengan Bupati Padang Pariaman untuk menyinergikan koperasi-koperasi yang sudah berjalan dengan program Koperasi Merah Putih.
“Kita harus satukan kekuatan. Koperasi Merah Putih bisa menjadi penggerak utama, sementara koperasi lokal yang telah ada diperkuat melalui sinergi,” katanya.
Melalui pelatihan, pembinaan, dan sinergi yang terstruktur, Endarmy berharap koperasi di Sumatera Barat benar-benar menjadi fondasi ekonomi kerakyatan yang kuat, inklusif, dan berkelanjutan. (*)














