Teks Foto: Kanopi parkiran di gedung DPRD Kota Pariaman ambruk. Sudah sebulan belum dievakuasi. MITHA
PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – Kanopi area parkir di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pariaman yang ambruk diterjang badai sebulan lalu belum juga dievakuasi. Akibatnya, parkir kendaraan dialihkan ke sisi lain halaman gedung kantor dewan tersebut.
Sekretaris Dewan Kota Pariaman, Indra Sakti menuturkan, pihaknya belum bisa mengevakuasi material atap yang ambruk lantaran alokasi dana yang tidak ada. Menurutnya, proses evakuasi material ambruk tersebut memerlukan biaya yang tidak sedikit, sehingga harus menunggu keputusan lelang.
“Untuk proses membersihkan material yang ambruk belum bisa kita lakukan. Kita tidak bisa mengambil keputusan sendiri karena prosesnya memerlukan biaya yang besar,” kata dia saat diwawancarai, Kamis (5/6).
Indra menyebut, pihaknya akan melakukan lelang terhadap sisa material kanopi parkir untuk menutupi biaya evakuasi. Ia berharap dalam waktu dua pekan ke depan, atap baja ringan beserta tiang penopangnya yang ambruk bisa segera dievakuasi.
“Biaya evakuasi kan tidak ada nih, mudah-mudahan proses lelang bisa segera dilakukan. Mudah-mudahan dalam waktu seminggu atau dua minggu selesai, sehingga aset ini bisa dijual,” paparnya.
Sementara itu, ia mengatakan sudah ada cek kelayakan dari Dinas PUPR terkait runtuhan material kanopi pakrit di gedung DPRD Kota Pariaman. Dari sana diputuskan, bahwa material kanopi yang ambruk sudah tidak dapat diperbaiki, sehingga harus dibangun ulang.
Kendati begitu, belum ada tahap perencanaan sehingga taksiran biasa pembangunan ulang atap parkir tersebut belum diketahui. Adapun biasa perbaikannya, dikatakan Indra bahwa akan diusulkan dalam rapat anggaran perubahan APBD Kota Pariaman.
“Setelah kejadian (ambruk), kami langsung menyurati Dinas PUPR untuk memeriksa. Dari mereka bilang atap yang roboh ini sudah tidak bisa diperbaiki, sehingga harus diganti baru dan dibangun ulang,” tuturnya.
Indra mengaku paham akan bahaya sisa ambrukan kanopi yang sampai saat ini belum dievakuasi. Kendati begitu, menurutnya tak ada yang bisa dilakukan sampai proses lelang selesai dan pengajuan anggaran perbaikan dalam perubahan anggaran daerah.
“Kita minta dianggarkan di APBD Perubahan, kemungkinan Juli nanti penetapannya. Sebab, kalau mau di kerjakan dulu sebelum penetapan anggaran tidak bisa,” ulasnya.
Sebelumnya, atap parkir di samping gedung DPRD ambruk akibat angin kencang pada Sabtu (10/5) lalu. Indra memperkirakan kejadian tersebut terjadi karena usia kanopi yang sudah tua.
“Selain itu, kawasan kita dengan denga pantai, sehingga saat badai kemarin anginnya terasa cukup kencang. Material kanopi yang terbuat dari besi ini usianya juga sudah tua, jadi mudah ambruk,” kata dia.(*)














