Di kampung halaman, cerita Devit menjadi sumber inspirasi. Banyak warga turut berbangga hati, karena dari pelosok yang terpencil dan jalan setapak yang curam, lahir seorang anak yang berhasil menembus salah satu kampus terbaik di Indonesia.
Devit kini bukan hanya kebanggaan keluarganya, tetapi juga menjadi simbol harapan bagi anak-anak lain yang mungkin pernah merasa bahwa mimpi mereka terlalu jauh untuk diraih.
Kisah Devit Febriansyah membuktikan bahwa kemiskinan bukan penghalang untuk meraih cita-cita. Dari peluh seorang ayah kuli dan ibu buruh pengikis kulit manis, lahirlah seorang calon insinyur masa depan yang siap mengubah takdir dengan pendidikan. (*)














