PASAMAN, HARIANHALUAN.ID — Wakil Bupati Pasaman H. Parulian Dalimunthe membuka secara resmi Milad Aisyiyah ke 108 di Komplek Masjid Taqwa Muhammadiyah Sontang Kecamatan Padang Gelugur, Sabtu (14/6).
Acara ulang tahun organisasi wanita Muhammadiyah itu berlangsung meriah.
Kegiatan diawali pawai taaruf ibu-ibu anggota Aisyiyah berseragam hijau dengan balutan hijab kuning dan diakhiri Tabligh Akbar oleh ustaz kondang Sumatera Barat, Drs. H Hamidi yang juga menjabat Pembina MUI dan Pembina Dewan Dakwah Islamiyah Kota Padang Panjang.
Tampak hadir Rektor Muhamdiyah Sumatera Barat, anggota DPRD Pasaman, Pimpinan Wilayah Muhamadiyah dan Aisyiyah Sumatera Barat, Pimpinan Daerah Muhamadiyah dan Aisyiyah Kabupaten Pasaman serta Pimpinan Cabang dan Ranting Aisyiyah se-Kabupaten Pasaman, Kepala OPD Pemkab Pasaman dan ratusan ibu-ibu pengurus Aisyiyah.
Wakil Bupati H.Parulian dalam sambutanya menyatakan bahwa keberadaan Aisyiyah telah memberi peran penting dalam bidang keagamaan, pendidikan anak usia dini serta kegiatan pemberdayaan Perempuan dan keluarga di Kabupaten Pasaman.
“Apresiasi buat ibu-ibu Aisyiah dengan seragamnya yang begitu bersemangat. Dan ini merupakan Milad Aisyiyah pertama dan paling meriah di Kabupaten Pasaman,” kata Wabup Parulian.
Dikatakan, dengan Peringatan Milad yang meriah ini diharapkan menjadi motivasi ibu-ibu untuk tetap semangat menebarkan dakwah islam berkemajuan, memperjuangkan kemaslahatan umat serta memberikan kontribusi nyata dalam gerak pembangunan di Kabupaten Pasaman.
“Somoga Aisyiyah tetap istiqomah dalam memperjuangkan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar dan menjadi miitra strategis pemerintah dalam melahirkan muslimah yang cerdas, tangguh dan berakhlak mulia,” tutupnya.
Nurma salah seorang pengurus Aisyiyah Sontang yang sempat diwawancarai dilokasi acara, menyatakan rasa syukurnya menjadi bagian dari keluarga besar Aisyiyah.
“Keanggotaan Aisyiyah lebih dari saudara. Di saat kita dalam kesulitan, akan dibantu oleh organisasi. Dan saya pernah merasakannya waktu anak saya sakit di Padang waktu itu. Dengan saudara kandung sendiri belum tentu bisa begtu,” tutur Nurma. (*)














