“Padang memiliki multietnis yang luar biasa, yang dikombinasikan dengan kawasan wisata Kota Tua, jika dikelola dengan baik, maka ini akan sangat menguntungkan bagi Kota Padang, agar pariwisatanya tumbuh,” kata dia.
Senada dengan itu, Guru Besar Universitas Andalas, James Hellyward, mengatakan Kota Tua Padang memiliki potensi besar untuk menunjang pariwisata Sumatera Barat.
“Keunikan arsitektur bangunan bersejarah dan atmosfer budaya yang kuat menjadikan kawasan ini sebagai destinasi yang menarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegaran,” ujarnya.
Sementara itu, Dosen Universitas Bung Hatta, Jonny Wongso, menilai kawasan Kota Tua merupakan titik awal perkembangan Kota Padang. Menurutnya, Kota Padang tumbuh sebagai kota pantai yang berkembang melalui industri batu bara, semen, dan pelabuhan, serta didorong oleh transportasi kereta api dan produksi hasil perkebunan.
“Kawasan ini juga menjadi titik pertemuan budaya pesisir dan pedalaman, serta kawasan multi-etnis yang kaya sejarah,” jelasnya.
Menanggapi hak ini, Wali Kota Padang, Fadly Amran, menegaskan komitmen Pemerintah Kota Padang dalam merevitalisasi Kawasan Kota Tua, tidak hanya untuk melestarikan bangunan bersejarah, tetapi juga menjadikannya sebagai kawasan yang hidup, inklusif, dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Visi kita adalah menjadikan Kota Tua Padang sebagai destinasi wisata unggulan yang memadukan nilai sejarah, budaya, dan ekonomi kreatif, di mana masyarakat dapat hidup, bekerja, bermain, dan belajar,” ungkap Fadly.














