Tak hanya Kota Tangerang Selatan, banjir juga merendam sejumlah wilayah di Kabupaten Tangerang. Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi secara terus-menerus pada Minggu, (6/7), telah memicu terjadinya banjir di wilayah Kecamatan Teluknaga, tepatnya di Desa Tanjung Burung, Kabupaten Tangerang. Curah hujan yang berlangsung cukup lama menyebabkan debit Sungai Cisadane meningkat drastis hingga akhirnya meluap dan membanjiri permukiman warga di sekitarnya.
Banjir ini mengakibatkan dampak yang cukup signifikan terhadap masyarakat setempat. Tercatat sebanyak 702 KK atau sekitar 2.275 jiwa terdampak akibat banjir ini. Ketinggian muka air dilaporkan berkisar antara 40 hingga 60 sentimeter dan merendam sedikitnya 702 unit rumah warga.
Menanggapi situasi ini, BPBD Kabupaten Tangerang segera melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat. Tim BPBD telah diterjunkan ke lokasi untuk melakukan asesmen awal guna menentukan langkah-langkah penanganan yang diperlukan.
Hingga, Minggu, (6/7), kondisi banjir masih belum surut. Ketinggian air saat ini tercatat masih berada di sekitar 40 sentimeter. Warga terdampak diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas di lapangan.
Sementara itu, wilayah Jakarta juga tak luput dari dampak hujan deras yang memicu banjir, khususnya di wilayah Jakarta Selatan. Pada Minggu dini hari, (6/7) pukul 02.00 WIB, hujan deras dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya. Kondisi tersebut menyebabkan meluapnya Kali Ciliwung, yang kemudian memicu banjir di sejumlah titik di Jakarta Selatan. Air merendam permukiman warga dengan ketinggian muka air bervariasi, mulai dari 30 cm hingga mencapai 170 cm di beberapa lokasi.
Wilayah terdampak meliputi tiga kecamatan dan lima kelurahan, yakni Kecamatan Jagakarsa (Kelurahan Lenteng Agung, Srengseng Sawah, dan Tanjung Barat), Kecamatan Pasar Minggu (Kelurahan Pejaten Timur), serta Kecamatan Tebet (Kelurahan Manggarai). Total sebanyak 171 KK atau sekitar 393 jiwa terdampak langsung oleh banjir ini. Selain itu, diperkirakan sekitar 171 unit rumah warga turut terdampak, meskipun proses pendataan masih terus berlangsung di lapangan.
Menanggapi kejadian tersebut, BPBD Provinsi DKI Jakarta segera menurunkan tim untuk melakukan asesmen dan pemantauan langsung ke lokasi-lokasi yang terdampak. Langkah awal ini dilakukan guna mengidentifikasi kebutuhan warga terdampak, memastikan keselamatan masyarakat, dan menyiapkan respons tanggap darurat yang dibutuhkan.














