Menurutnya, upaya ini juga sejalan dengan semangat digitalisasi dan keterbukaan informasi publik yang tengah digalakkan di berbagai sektor pemerintahan. “Kita harap nagari makin melek teknologi. Kita ingin perangkat nagari atau anak-anak muda di sana ikut memperkenalkan nagarinya sendiri. Dan tentu, dengan bekal pelatihan yang mumpuni,” tuturnya.
Yozarwardi meyakini bahwa pelatihan ini juga dapat memperkuat posisi media lokal sebagai mitra strategis dalam pembangunan daerah. Media, katanya, bisa menjadi agen perubahan di tengah masyarakat melalui informasi yang mencerahkan.
Dengan demikian, ia berharap Harian Haluan terus konsisten mendorong inisiatif ini sebagai bagian dari penguatan kapasitas nagari di bidang komunikasi publik. “Kami di DPMD siap mendukung, baik secara kelembagaan maupun melalui sinergi program. Ini adalah langkah maju yang harus terus dikembangkan,” ujar Yozarwardi. Pelatihan jurnalistik ini menjadi salah satu bentuk kolaborasi konkret antara media dan pemerintah dalam membangun nagari yang mandiri dan berdaya saing di era digital. Dengan semangat gotong royong dan keterbukaan informasi, Yozarwardi yakin Sumbar dapat menjadi pelopor dalam gerakan jurnalisme nagari yang autentik dan berdampak. (*)














