Diketahui, sebanyak 2.726.144 warga Sumbar masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Dari jumlah tersebut, 203.872 keluarga menerima bantuan langsung tunai (BLT), 330.757 keluarga menerima bantuan pangan non-tunai (BPNT), dan 1.829.037 penerima mendapatkan bantuan iuran jaminan kesejahteraan.
Bakal Hentikan Bantuan
Sebelumnya, Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf juga mengancam akan menghentikan penerima bansos yang secara sengaja menggunakan bantuan yang diterimanya untuk bermain judi online.
“Kami sedang evaluasi, nanti kalau sudah kami terima (dari PPATK). Ini kan belum kami terima (laporannya). Nanti kalau kami terima secara resmi, kami akan evaluasi,” katanya, Selasa (8/7).
Lelaki yang akrab disapa Gus Ipul itu menjelaskan, evaluasi itu dilakukan untuk memastikan para penerima bansos itu benar-benar bermain judol atau tidak. Mengingat, temuan itu tidak serta merta menjadi dasar untuk langsung mencoret data penerima bansos. “Apakah permainan judi yang diikuti penerima bansos itu, itu apa sebabnya itu? Karena mereka sengaja, memang sengaja main, atau tidak tahu bahwa itu judi atau apa?” katanya.
Ia mengatakan, pada dasarnya dana bansos yang telah diberikan tidak boleh digunakan sembarangan. Pasalnya, terdapat aturan yang jelas terkait penggunaan dana bansos. Namun, Kemensos akan melakukan verifikasi terlebih dahulu sebelum menentukan langkah selanjutnya yang akan dilakukan.
“Maka kami akan evaluasi. Kalau memang ada satu kecenderungan sengaja, mau tidak mau, kami harus pertimbangkan untuk dicoret dan dialihkan kepada mereka yang lebih membutuhkan,” kata Gus Ipul.














