PADANG, HARIANHALUAN.ID— Keberlanjutan sektor pertanian Sumatera Barat (Sumbar) menghadapi tantangan serius. Data terbaru Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (Disbuntanhor) Sumbar menunjukkan bahwa sekitar 70 persen petani di daerah ini sudah berusia lanjut.
“Petani kita sebagian besar sudah kolonial. Kita harus berpikir ke depan. Kita ingin buktikan bahwa menjadi petani itu bisa menghasilkan uang yang luar biasa,” ujar Kepala Disbuntanhor Sumbar, Febrina Tri Susila, Rabu (9/7).
Pada 2024, sektor pertanian masih menyumbang 21,26 persen terhadap PDRB Sumbar, menandakan posisinya yang krusial dalam ekonomi daerah. Namun, minimnya minat generasi muda untuk menggarap lahan membuat keberlanjutan sektor ini berada di ambang krisis.
Febrina menegaskan, peran petani sangat vital di masa krisis, seperti pandemi Covid-19. “Tanpa pakaian, kita masih bisa hidup. Tapi tanpa makanan, kita tidak bisa bertahan,” ujarnya.
Oleh sebab itu, regenerasi petani dinilai mendesak untuk menjamin ketahanan dan kedaulatan pangan di masa depan. (*)














