Kasi Pemerintahan Kecamatan Lareh Sago Halaban, Eva Maria Dirbas, juga menyampaikan apresiasi atas pembangunan tersebut. Menurutnya, perbaikan jalan sangat membantu orang tua yang setiap hari melewati jalur ini untuk mengantar anak-anak ke sekolah.
“Ini bukan sekadar urusan kenyamanan berkendara, tetapi juga menyangkut masa depan anak-anak kami. Warga di sini sangat bersyukur,” ujarnya.
Hal senada disampaikan tokoh masyarakat, Rilson Dt. Mangguang, yang menyebut perbaikan jalan sebagai bentuk kehadiran nyata pemerintah di tengah masyarakat.
“Mudah-mudahan ini bukan akhir, tapi awal dari pembangunan yang lebih panjang hingga ke perbatasan Tanah Datar. Masih ada beberapa titik yang rusak parah,” katanya berharap.
Sementara itu, Budi Margana, warga yang pernah turut dalam aksi protes atas lambannya perbaikan jalan, kini menyatakan kepuasannya.
“Lubang-lubang sudah tertutup, debu tidak lagi berterbangan, dan jalan mulai lancar. Kami akhirnya bisa bernapas lega,” ungkapnya penuh syukur.
Perbaikan ruas jalan Payakumbuh–Sitangkai ini merupakan bagian dari Proyek Rehabilitasi Jalan Provinsi, dengan total anggaran lebih dari Rp12,3 miliar. Proyek tersebut menggunakan sistem pengerasan beton (rigid pavement) dan ditargetkan rampung dalam 180 hari kerja, atau sekitar awal September 2025. (*)














