PADANG PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – Fenomena meningkatnya gangguan asam lambung atau GERD di kalangan remaja dan dewasa muda, khususnya Generasi Z, kini menjadi sorotan serius di dunia kesehatan. Gaya hidup serba cepat dan kebiasaan mengonsumsi jajanan tidak sehat menjadi salah satu faktor utama yang memicu kondisi ini.
Hal ini disampaikan Pakar gizi Puskesmas Lubuk Alung, Padang Pariaman Yusfital Lianti, S.Gz, saat ditemui disela-sela kesibukan oleh tim Haluan di Puskesmas setempat, Kamis (10/7).
Ia menyampaikan Pola konsumsi makanan yang sembarangan, seperti jajanan pedas, berminyak, dan tinggi pengawet, dinilai sebagai penyebab dominan. Kondisi ini tidak hanya mengganggu aktivitas harian, tetapi juga berisiko menimbulkan masalah kesehatan jangka panjang jika tidak segera ditangani.
Yusfital Lianti, S.Gz, mengimbau para remaja untuk mulai memperhatikan pola makan dan membiasakan gaya hidup sehat.
“Remaja harus mulai membiasakan sarapan, memperbanyak konsumsi sayuran dan buah, serta menghindari makanan pedas dan berminyak secara berlebihan,” ujar Yusfital.
Ia juga menekankan pentingnya sikap bijak dalam memilih makanan, terutama jajanan cepat saji yang kini semakin marak dijual. Kebiasaan mengonsumsi makanan siap saji secara berlebihan dapat memicu gangguan lambung dan menurunkan kualitas kesehatan di usia muda.
“Remaja saat ini adalah generasi penerus dan penentu masa depan Indonesia. Menjaga kesehatan sejak dini bukan hanya penting untuk diri sendiri, tetapi juga untuk masa depan bangsa,” tambahnya.
Selain pola makan, faktor stres juga menjadi pemicu meningkatnya kasus asam lambung pada remaja. Menurut Yusfital, tingkat stres pada usia muda cukup tinggi akibat beban tugas sekolah atau tekanan lainnya.
“Karena itu, penting bagi remaja untuk belajar membagi waktu dengan baik antara belajar, istirahat, dan olahraga,” tegasnya.
Harapannya, Generasi Z tidak hanya cerdas secara digital, tetapi juga bijak dalam menjaga kesehatan tubuh. Gangguan asam lambung yang kini banyak menyerang remaja seharusnya menjadi alarm bagi semua pihak untuk lebih peduli terhadap pola makan dan gaya hidup.
Melalui edukasi sejak dini dan kesadaran akan pentingnya pola makan sehat, diharapkan Generasi Z dapat lebih bijak dalam memilih asupan makanan dan menjaga gaya hidup yang seimbang. Dengan langkah kecil namun konsisten, gangguan asam lambung bukan hanya dapat dikendalikan tetapi juga dicegah, demi terwujudnya generasi muda yang lebih sehat, produktif, dan berkualitas.
Pengalaman nyata dialami oleh Dewi (24), seorang remaja yang harus menjalani perawatan di rumah sakit akibat penyakit asam lambung yang kambuh.
“Saya dulu suka sekali makanan pedas, mie instan, dan makanan siap saji. Akhirnya saya harus dirawat di rumah sakit dan bergantung pada obat-obatan. Sekarang saya kapok dan mulai berusaha hidup sehat,” ungkapnya.
Kini, Dewi berkomitmen untuk menerapkan pola hidup sehat secara lebih disiplin demi masa depan yang lebih baik dan tubuh yang lebih kuat.(*)














