Ya, ini memang baru kesamaan kehendak alias keinginan. Masih panjang jalan yang harus ditempuh untuk melangkah ke tahap MOU dan selanjutkan mengkonkretkan kerja sama tersebut dalam kenyataan.
Namun, dengan atau tanpa kerja sama di atas kertas, sesungguhnya banyak hal bisa dipetik dan diambil manfaat dari Yunnan untuk kemajuan Sumatera Barat. “Misalnya dengan mempelajari bagaimana mereka memajukan sektor pertanian dengan pengembangan dan pemanfaatan teknologi tepat guna yang tidak terlalu rumit,” kata Gamawan Fauzi, mantan Gubernur Sumbar dan Mendagri RI yang menyertai delegasi Sumatera Barat ke Yunnan.
Hal demikian juga diamini oleh Prof. Musliar Kasim, Rektor Universitas Baiturrahmah yang juga Ketua Majelis Kelitbangan Provinsi Sumatera Barat. Tanpa kerja sama resmi pun sebenarnya banyak hal bisa kita pelajari dari Yunnan untuk kemajuan Sumatera Barat. “Selain sektor pertanian, juga dalam pengembangan UMKM dan ekonomi kreatif,” katanya.
Sementara Senator Irman Gusman lebih tertarik dengan sektor pariwisata dan kerja sama kebudayaan. “Ternyata banyak kesamaan antara Yunnan dengan Sumatera Barat atau Minangkabau, yang bisa kita kelola untuk peningkatan hubungan kedua provinsi dan mengambil manfaat bersama di bidang pengembangan pariwisata,” kata Irman.
Adanya penerbangan langsung poros Padang–Kuala Lumpur–Kunming dengan frekuensi lebih tiga kali sehari, merupakan fasilitas yang perlu dimanfaatkan Sumatera Barat dengan mempromosikan pariwisata Sumatera Barat di Yunnan dan Kuala Lumpur sekaligus. Menurut Irman, Sumatera Barat memiliki banyak modal dan keunggulan yang bisa “dijual” di negeri China. Selain kekayaan budaya dan keindahan alam, juga kekayaan kuliner yang tiada duanya.
“Namun di atas semua potensi dan kekayaan itu, yang paling perlu kita pelajari adalah bagaimana Yunnan melayani para wisatawan. Pelayanan dan soal kenyamanan pengunjung adalah masalah serius pariwisata kita,” kata Irman.
Bagaimana Negeri China dan Yunnan khusus melayani dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pendatang dan wisatawan, kita ulas dan ceritakan dalam tulisan berikutnya. (*)














