Tiongkok (Republik Rakyat China) memang dikenal sebagai salah satu negara dengan sistem pengawasan penduduk paling canggih di dunia. Mereka menggunakan jaringan CCTV terbesar di dunia dan teknologi artificial intelligence (AI) yang terintegrasi dengan big data pemerintah secara nasional. Ada lebih 500 juta kamera CCTV yang terpasang di seluruh Tiongkok. Kamera yang dilengkapi dengan teknologi pengenalan wajah (facial recognition) ini dipasang di setiap sudut tempat umum seperti jalan raya, bandara, stasiun kereta api, sekolah, pasar, dan pusat perbelanjaan, hingga gedung pertunjukan, tempat konvensi, ruang rapat umum, lobi hotel, dan kawasan pemukiman. Semuanya terkoneksi ke jaringan big data pemerintah hingga ke pusat.
Pengawasan dengan kamera yang dilengkapi teknologi pengenalan wajah, akan menyebabkan setiap orang yang melakukan perbuatan melawan hukum akan langsung dikenali identitasnya dalam hitungan menit bahkan detik. Gabungan kamera facial recognition dan teknologi AI dapat memantau semua aktivitas atau pergerakan manusia di luar rumah.
Pengawasan penduduk ini diikuti pemberian skor kredit sosial. Skor ini dihasilkan dari aktivitas sehari-hari, termasuk misalnya menyeberang jalan bukan di tempatnya akan tercatat dalam data aktivitas warga. Warga yang berkali-kali menyeberang jalan di tempat terlarang, atau berkendara melanggar aturan lalu lintas, akan mendapat skor kredit sosial negatif, yang bisa berakibat misalnya dikenai sanksi tidak boleh membeli tiket kereta api atau tiket pesawat sampai pemblokiran rekening bank. Sebaliknya, penduduk yang mempunyai kepatuhan sosial yang tinggi, disiplin dan tertib, tidak pernah melanggar hukum, akan mendapat kredit positif dan ganjaran berupa akses mudah memperoleh kredit, promosi di tempat kerja, dan berbagai jenis reward dari pemerintah.
“Jadi, jangankan mencuri atau melakukan tindak kriminal, melanggar lalu lintas atau salah menyeberang jalan saja, warga Tiongkok sudah takut akan terkena sanksi sosial,” kata Joe menjelaskan.
Bagaimana dengan pengunjung atau wisatawan? Ternyata pemerintah China juga melakukan pengawasan secara ketat melalui pemanfaatan kamera dengan pengenalan wajah. Data pendatang diambil sewaktu mengurus visa atau saat proses keimigrasian bagi pendatang dari negara bebas visa. Jadi, jangan heran, karena data Anda sudah direkam dan masuk big data pemerintah, maka ketika masuk mal Anda disorot kamera CCTV dan tiba-tiba wajah Anda ditayangkan di layar besar yang ada di lobi kedatangan mal tersebut.
Penggunaan teknologi kamera dengan pengenalan wajah juga dialami langsung oleh delegasi Sumbar ketika hendak masuk arena pameran Kunming Fair sehari setelah kedatangan. Setiap kami masuk arena pameran harus melewati sebuah gerbang seperti metal detektor, namun isinya kamera CCTV berpengenal wajah. Sebelum melewati pintu itu, gambar wajah dan identitas kita sudah ditayangkan pada layar di belakang pintu tersebut. Gambarnya sama dengan foto kita yang ada pada lembaran visa China di paspor kira.














