Namun demikian, Luhur Budianda mengingatkan bahwa pihaknya dengan segala keterbatasan wewenangnya, hanya bisa memberikan dorongan kepada jajaran dinas pariwisata di tingkat kabupaten/kota. Hidup atau matinya sektor wisata di satu daerah, sangat bergantung kepada komitmen para kepala daerah di kabupaten/kota beserta jajarannya.
“Sebab bagaimanapun, yang mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari geliat sektor wisata seperti dari pajak restoran, retribusi adalah kabupaten/kota. Untuk itu komitmen kabupate/kota untuk sektor pariwisata sangat kita harapkan,” tambahnya.
Rumuskan Strategi Prioritas
Terlepas dari semua tantangan yang akan dihadapi ke depannya, Dinas Pariwisata Sumbar tetap merumuskan sejumlah strategi prioritas untuk periode 2025 hingga 2029, yang dirancang mengacu pada kerangka awal RPJMD Sumbar. Strategi tersebut mencakup percepatan pengembangan destinasi wisata unggulan, baik dalam skala nasional maupun internasional melalui peningkatan infrastruktur, pelayanan, dan kualitas atraksi wisata.
Penataan pelaku usaha wisata juga menjadi fokus utama, yang akan dilakukan melalui program sertifikasi kompetensi guna memastikan bahwa pelaku industri pariwisata memiliki kualitas dan standar pelayanan yang baik. Sertifikasi ini akan diperluas ke berbagai bidang seperti pemandu wisata, operator perjalanan, hingga pengelola homestay dan akomodasi lokal.
Untuk memperkuat daya tarik wisata, pihaknya juga akan menyelenggarakan berbagai event budaya dan olahraga wisata secara berkelanjutan. Kegiatan seperti pekan budaya, festival seni, dan turnamen olahraga berbasis wisata akan diintegrasikan dalam kalender pariwisata tahunan yang dapat menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara.
“Promosi wisata halal atau halal tourism juga menjadi pilar penting dalam strategi ini. Dengan karakteristik budaya Minangkabau yang kental dengan nilai-nilai islami, Sumbar memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi wisata halal unggulan. Dinas Pariwisata akan memperkuat promosi, fasilitas, dan program yang mendukung kenyamanan wisatawan muslim, seperti kuliner halal, masjid ramah wisatawan, hingga pemandu wisata bersertifikasi syariah,” jelasnya,
Selain itu, Dispar Sumbar juga akan membangun sinergi lebih kuat dengan diaspora Minang di seluruh dunia untuk memperkuat citra Sumbar sebagai pusat kebudayaan dan pariwisata yang eksotik. Peran diaspora dinilai sangat penting dalam promosi wisata, investasi, serta mendorong jejaring kerja sama internasional di bidang budaya dan pariwisata.














