Catatan : Hasril Chaniago
Melakukan safari darat lintas Provinsi Yunnan, Tiongkok mengingatkan kita medan jalan di sekitar dataran tinggi Pegunungan Bukit Barisan di Sumatera Barat atau lintas tengah Pulau Sumatera dari Sijunjung sampai Padang Sidempuan di Sumatera Utara. Medannya melewati daerah pegunungan yang penuh lembah dan jurang. Bedanya, jalan-jalan di pegunungan Bukit Barisan, rutenya didominasi oleh jalan yang berkelok-kelok, penuh tanjakan dan penurunan tajam. Contohnya jalan Sitinjau Lauik antara Padang–Solok, Silaiang Kariang di Lembah Anai atau kawasan Kelok 9 di Limapuluh Kota dan Kelok 44 di Maninjau. Sementara di Yunnan, walaupun memiliki lebih banyak medan berbukit-bukit, lembah dan jurang, jalannya rata-rata lurus, datar atau landai, karena sudah didominasi oleh jalan tol.
Menurut data akhir 2024, total panjang jalan tol di Yunnan tercatat lebih sepuluh ribu kilometer, atau lebih tiga kali total panjang jalan tol di seluruh Indonesia yang baru sekitar 3.000 km (2025). Padahal, luas Provinsi Yunan hanya sekitar 394 ribu kilometer persegi atau sekitar 80 persen luas Pulau Sumatera dengan jumlah penduduk 47,5 juta.
Provinsi Yunnan adalah pemilik jalan tol terpanjang kedua di antara 24 provinsi di Republik Rakyat China. Dari sekitar 190.000 km panjang jalan tol di seluruh daratan Tiongkok, sepanjang 11.700 km terdapat di Provinsi Guangdong (terpanjang), disusul Yunnan (10.758 km), lalu Sichuan (10.310 km), Guangxi (10.060 km), Guizhou (9.042), dan Henan (8.960 km).
Dengan fakta tersebut, China sekarang adalah negara pemilik jalan tol (expressway/highway) terpanjang di dunia. Amerika Serikat hanya punya 86.000 km yang terdiri atas 78.000 km interstate highway dan 8.900 jalan tol berbayar. Sedangkan seluruh Eropa hanya memiliki sekitar 51.456 km jalan tol (motorway), terpanjang ada di Spanyol (17.228 km), Jerman (12.996), disusul Italia (6.758), Inggris Raya (3.768 km), Belanda (3.530), Portugal (2.992 km), dan Belgia (1.763 km). Sisanya, negara Eropa yang lain, sekitar 1.000 km atau kurang.
Jalan tol adalah salah satu simbol keberhasilan pembangunan infrastruktur China dalam dua-tiga dekade belakangan yang membuat semua negara di dunia angkat topi karena tak mampu menandinginya. Padahal, negara ini baru mulai membangun jalan tol sejak 1988 atau 10 tahun setelah Indonesia memiliki jalan tol pertama, yaitu jalan tol Jagorawi yang mulai dioperasikan tahun 1978. Sulit dibayangkan berapa besar dana dan sumber daya yang dikeluarkan pemerintah Tiongkok untuk membangun jalan tol tersebut. Faktanya, negara ini sekarang adalah pemilik jalan tol terpanjang di dunia, hampir dua setengah kali milik Amerika Serikat yang sudah mulai membangun jalan tol modern sejak 1930-an.
Berkat adanya jalan tol yang menghubungkan hampir semua kota di Yunnan, safari darat kami sepanjang lk. 2.500 km dalam empat hari, berjalan lancar dan waktunya hampir tidak meleset dari perencanaan. Misalnya, perjalanan dari Kunming ke Lijiang sepanjang lk. 550 km, 20 Juni, dapat ditempuh dalam waktu sekitar tujuh jam, termasuk dua kali istirahat singkat di dua rest area. Berangkat dari Kunming sekitar pukul 15.00 petang waktu setempat, menjelang pukul sepuluh malam kami sudah check in di Lijiang No. 1 Hotel di kawasan Kota Tua Lijiang. Sehingga selama satu-dua jam berikutnya kami masih punya waktu untuk makan malam sup mi halal-hangat di sebuah restoran dekat hotel. Setelah itu sebagian rombongan, terutama kaum ibu, masih punya waktu untuk melihat-lihat kota tua yang sejak 1997 sudah berstatus World Heritage Global dari UNESCO.














