Teks foto : Bupati Yulianto memberikan semangat kepada warga Padang Canduah Kinali. Osniwati
PASBAR, HARIANHALUAN.ID — Dengan membawa sejumlah bantuan Bupati Yulianto meninjau dan memberikan semangat kepada korban kebakaran di Padang Canduah Kinali, Rabu (16/7) atas nama Dwiyono dan Sudilah.
Bantuan yang diberikan berupa sembako, uang dan peralatan yang dibutuhkan lainnya. Kebakaran yang terjadi pada Selasa (15/7)malam itu diperkirakan kerugian mencapai Rp800 juta.
Bupati Yulianto yang didampingi oleh beberapa pejabat terkait dan Anggota DPRD Sukoco memberikan semangat dan motivasi kepada dua orang korban tersebut. Kedua korban yang memiliki Rumah dan Toko (Ruko) berdagang pecah belah dan bangunan hangus dilahap api. Api yang berasal dari konsleting listrik dan merambah ke bahan lainnya yang mudah terbakar.
“Tentunya kita mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penanganan bencana kebakaran ini. Tadi korban juga menyampaikan beberapa masukan kepada kami, tentunya masukan ini bermanfaat bagi kita dan pemadam kebakaran. Namun, terlepas dari itu kita semua harus berhati-hati terhadap pemicu kebakaran ini,”katanya.
Ia juga menyampaikan rasa duka yang mendalam atas musibah yang menimpa dua orang masyarakat Pasbar. Bagaimana yang namanya musibah tidak bisa diprediksi.
“Kami atas nama Pemda Pasbar mengucapkan belangsuka dan duka kepada kedua korban. Semoga kejadian ini bisa kita ambil hikmahnya dan apa yang hilang diganti dengan yang lebih baik,”ucapnya.
Setelah menyerahkan bantuan kepada korban kebakaran Bupati Yulianto juga meninjau bangunan Polindes Nagari Padang Canduah. Atas pengaduan masyarakat dan nagari bahwa Polindes tersebut perlu kiranya di renovasi.
“Jika ada aset nagari kan lebih baik dibangun Polindes yang lebih bagus. Karena di Polindes ini banyak penanganan kesehatan yang kita lakukan,”tegasnya.
Bukan hanya itu, Polindes juga punya andil besar dalam penanganan stunting. Karen stunting ini bukan hanya persoalan gizi yang kurang saja, namun mencakup beberapa kategori.
“Tentunya kita berharap polindes ini bisa menjadi salah satu sarana pemantauan penanganan stunting juga. Karena persoalan stunting ini menjadi persoalan kesehatan serius. Sebab, ini menyangkut generasi kita ke depannya,” kata Yulianto mengakhiri.(*)














