PAYAKUMBUH, HARIANHALUAN.ID —
Salah satu sekolah di Payakumbuh yaitu SMPN 8 kini menghasilkan karya luar biasa. Yaitu berhasil meluncuran buku kolaboratif karya guru dan siswa SMP Negeri 8 Payakumbuh.
Buku yang berjudul “Ketika Cita-Citaku Setinggi Langit, Maka Aku Akan Berusaha untuk Menggapainya Walaupun Hanya Setinggi Bintang” ini merupakan hasil tulisan inspiratif yang dirangkai selama program literasi sekolah berlangsung. Karya tersebut menjadi bukti nyata semangat menulis dan membaca yang terus tumbuh di kalangan warga sekolah.
Adanya karya tersebut, SMPN 8 Payakumbuh diapresiasi pemerintahan daerah. Bahkan, Pemko terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung gerakan literasi di lingkungan pendidikan.
“Saya sangat bangga bisa menyaksikan langsung hasil karya luar biasa dari para guru dan siswa. Sekolah harus menjadi tempat lahirnya kreativitas, bukan sekadar tempat belajar,” ujar Wakil Wali Kota Payakumbuh pada Minggu (20/7) pagi.
Dikatakannya, dengan telah diluncurkannya karya buku baru oleh SMPN 8 Payakumbuh pada Jumat (18/7) lalu itu, mencerminkan dedikasi guru tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai teladan melalui karya. Ia juga memuji para siswa yang berani mengekspresikan gagasan mereka dalam bentuk tulisan sejak usia dini.
“Usia muda bukan penghalang untuk berprestasi. Saya dorong agar ke depan setiap guru bisa menulis buku sendiri dengan tema yang lebih beragam,” tambahnya.
Dirinya mengajak para pelajar untuk terus menumbuhkan semangat belajar dan berkompetisi dalam hal-hal positif. Ia menekankan pentingnya penguatan kapasitas dan pengembangan diri bagi generasi muda agar tidak mudah menyerah di tengah tantangan zaman.
“Remaja hari ini adalah generasi kreatif. Maka para pendidik juga harus kreatif dalam mendidik. Cara konvensional saja tidak cukup,”katanya lagi.
Sedangkan, Kepala SMPN 8 Payakumbuh, Hendri, mengatakan, proses penyusunan buku berlangsung sejak akhir 2024. Buku tersebut melalui tahapan pelatihan menulis, kelas kreatif, hingga pendampingan dari para guru bahasa.
“Keterlibatan guru, siswa, alumni, bahkan staf sekolah menunjukkan antusiasme yang luar biasa. Inilah semangat kolaboratif yang kami jaga,” ujar Hendri.
Ia juga mengisahkan bahwa proses penerbitan sempat tertunda karena tingginya minat penulis baru yang ingin berkontribusi dalam buku tersebut, serta kesibukan tim editor dan kurator.
Dengan diterbitkannya buku tersebut, SMPN 8 Payakumbuh berharap dapat terus menginspirasi sekolah lain untuk mengembangkan budaya literasi di lingkungan masing-masing.(*)














