PADANG, HARIANHALUAN.ID — Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Koperasi dan UKM mendorong Koperasi Merah Putih fokus pada optimalisasi di sektor riil atau sektor usaha terlebih dahulu, seperti distribusi sembako, gas bersubsidi, logistik, klinik, apotek, dan sebagainya sedangkan aktivasi simpan pinjam akan dilakukan setelah koperasi berjalan dengan baik. Sebelumnya Pemerintah Kota Padang sudah meluncurkan secara resmi koperasi merah putih.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Padang Fauzan Ibnovi menambahkan, pihaknya juga akan mendorong para pelaku koperasi untuk melaksanakan ekonomi sirkular. Salah satu inisiatif yang digagas adalah budidaya magot, yang pakannya berasal dari limbah organik rumah tangga.
“Terkait masing-masing aktivasi ini, kita akan coba dorong para pelaku untuk melaksanakan ekonomi sirkular sehingga akan berdampak kepada seluruh anggota koperasi. Kita akan lakukan ini melalui budidaya maggot yang pakannya merupakan limbah organik rumah tangga,” ujar Fauzan, Minggu (20/7).
Budidaya maggot sambung Fauzan diharapkan dapat menekan biaya pakan ternak seperti ikan, ayam, itiik hingga setengah dari pakan pabrikan, sehingga meningkatkan keuntungan bagi pelaku budidaya. Lebih lanjut, limbah dari budidaya maggot, yaitu sisa atau kotoran, berpotensi menjadi pupuk organik.
Dengan demikian, katanya, hasil budidaya ternak akan dikonsumsi oleh pelaku usaha mikro dan rumah tangga, sementara limbah dari UMKM dan usaha mikro akan menjadi pakan kembali untuk maggot.
“Ini suatu bentuk sirkuler ekonomi yang akan kita bentuk dan gerakkan melalui koperasi merah putih dan diharapkan akan menjadi dampak baik, karena akan melibatkan banyak anggota koperasi sebagai agregator dari usaha anggotanya sehingga akan berkesinambungan dampaknya kepada masyarakat banyak,” kata Fauzan.














