BKKBN punya bina keluarga balita, selama ini masih dianggap tumpangan di posyandu. Belum ada yang melakukan benar pengasuhan. Kedepan diharapkan bagaimana anak dipantau, sesuai dengan umur. Terutama pihak nagari, desa supaya kegiatan pengasuhan mendapat dukungan,” jelasnya.
Ia meminta seluruh peserta, menunjuk nagari/desa yg menjadi lokasi khusus (lokus). Sehingga anggaran bisa disinkronkan di tingkat desa.

Dengan kegiatan ini, para peserta dari OPD KB Kab/Kota dan DPC IPe KB atau penyuluh KB semakin bertambah wawasan dan pengetahuan terhadap 1000 HPK.
Pada kegiatan orientasi ini dihadirkan dua orang narasumber dari kalangan akademisi. Dosen dari UNP, Serli Marlina dan dosen dari Unand, Frima Elda.
Pada kesempatan itu Kaper BKKBN Sumbar juga mengingatkan peserta terkait adanya pemutakhiran pendataan keluarga dalam waktu dekat.
“Ini merupakan saat yg tepat untuk melakukan update data kita. Ini saat yg tepat termasuk program ketahanan keluarga,” ujarnya menutup. (h/yes)














