PADANG, HARIANHALUAN.ID — Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) memastikan akan melanjutkan pembangunan Stadion Utama Sumbar yang berlokasi di Nagari Sikabu, Kabupaten Padang Pariaman.
Namun, proyek ini tidak akan dilaksanakan sesuai rancangan awal, melainkan dengan sejumlah penyesuaian signifikan guna menyesuaikan kondisi keuangan daerah dan keberlanjutan operasional.
Kepala Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Sumbar, Era Sukma Munaf, mengungkapkan bahwa pembangunan stadion tetap akan mengedepankan fungsionalitas, meskipun skala dan kemegahannya dikurangi dari perencanaan semula.
“Kalau awalnya direncanakan seluruh tribun stadion tertutup, sekarang yang akan kita buat tertutup hanya tribun arah barat saja,” ujar Era kepada Haluan, Minggu (20/7/2025).
Ia menjelaskan, penyesuaian ini bukan semata-mata karena keterbatasan anggaran, namun juga mempertimbangkan biaya perawatan stadion ke depannya.
Menurutnya, pembangunan stadion yang terlalu megah justru berisiko menjadi beban keuangan, karena tidak adanya kepastian pengelola atau pihak yang bertanggung jawab terhadap operasional dan perawatannya.
“Kalau dipaksakan sesuai desain awal, bisa jadi hanya akan menjadi proyek besar yang terbengkalai. Tapi kalau dilakukan optimalisasi, stadion bisa langsung dimanfaatkan. Kalau ke depan Sumbar ditunjuk jadi tuan rumah PON, tinggal dilanjutkan saja,” katanya.
Dari perhitungan sementara, anggaran yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pembangunan stadion dalam bentuk desain penyesuaian saat ini mencapai sekitar Rp600 miliar. Era menilai angka ini cukup besar dan perlu dikelola secara bijaksana, agar tidak menjadi pemborosan anggaran.














