PADANG, HARIANHALUAN.ID – Sejak diluncurkan pada Mei 2025, program Padang Juara menjadi langkah strategis Pemerintah Kota Padang dalam mendorong pemerataan akses pendidikan, khususnya bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Program unggulan Wali Kota Padang, Fadly Amran, ini dirancang untuk menekan angka putus sekolah dan memastikan setiap anak memperoleh hak pendidikan yang layak dan setara.
Sasaran utama program ini adalah siswa baru kelas 1 SD dan kelas 7 SMP. Mereka menerima bantuan berupa enam stel seragam sekolah serta Lembar Kerja Siswa (LKS) gratis, yang disalurkan bertepatan dengan dimulainya tahun ajaran 2025/2026. Pemko Padang mengalokasikan anggaran sebesar Rp19,6 miliar dari APBD untuk membiayai seluruh pelaksanaan program ini.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang, Yopi Krislova, menyebutkan bahwa hingga pertengahan Juli, sebanyak 17.710 siswa telah menerima bantuan seragam gratis. Sementara itu, 16.208 siswa lainnya menerima bantuan LKS secara cuma-cuma, dengan prioritas bagi mereka yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
“Program Padang Juara ini merupakan program unggulan Wali Kota kita. Ini bentuk kepedulian Pemko Padang untuk meringankan beban orang tua pada awal tahun ajaran baru, terutama dari kalangan kurang mampu, dan insyaallah akan berlanjut setiap tahunnya,” ujar Yopi.
Selain bantuan pendidikan dasar, program ini juga membuka jalan bagi anak-anak kurang mampu untuk mengakses pendidikan tinggi, baik di dalam maupun luar negeri. Tahun ini, enam mahasiswa asal Kota Padang berhasil mendapatkan beasiswa penuh (full funded) untuk program double degree di Sampoerna University yang berafiliasi dengan Arizona University, Amerika Serikat.
Menurut Yopi, Pemko Padang juga sedang menjajaki kerja sama serupa dengan perguruan tinggi di Selandia Baru dan Inggris guna memperluas peluang beasiswa ke luar negeri.
Tak hanya untuk siswa, dukungan pendidikan juga diberikan kepada guru PAUD dan TK yang belum memiliki sertifikasi. Melalui program rekognisi pembelajaran lampau, para guru difasilitasi untuk menempuh pendidikan S1 demi meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini.
Sebagai bagian dari penguatan akses pendidikan dasar, Pemko Padang turut menggandeng Kementerian Sosial untuk menyelenggarakan Sekolah Rakyat yang ditujukan bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem. Saat ini, sekitar 150 anak mengikuti program sekolah rakyat tingkat SMP di BBPPKS Pauh dan tingkat SMA di Universitas Negeri Padang (UNP).
Di sisi lain, guna mempersiapkan lulusan SMA/SMK menghadapi tantangan dunia kerja global, pemerintah juga menyelenggarakan pelatihan soft skills dan bahasa asing, seperti bahasa Inggris, Mandarin, dan Jepang. Program ini dilaksanakan melalui kerja sama dengan sejumlah Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) dan lembaga bimbingan belajar kedinasan.
Melalui Padang Juara, Pemko Padang terus memperkuat upaya menghadirkan pendidikan yang inklusif, terjangkau, dan berkualitas sebagai bagian dari visi menjadikan Padang kota cerdas, tangguh, dan berdaya saing. Program ini menjadi langkah berkelanjutan dalam membangun sumber daya manusia yang unggul dan siap menghadapi tantangan global. (*)














