Memasuki puncak musim kemarau pada akhir Juli hingga awal Agustus 2025, BNPB mengimbau Pemerintah Daerah, terutama di enam provinsi prioritas rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana tersebut. Prakiraan curah hujan pada dasarian keempat Juli hingga dasarian pertama Agustus 2025 menunjukkan kondisi rendah, yakni di bawah 50 mm.
Masyarakat diingatkan untuk tidak melakukan pembakaran dalam bentuk apapun saat cuaca panas terik, termasuk tidak membuang puntung rokok sembarangan, serta tidak membakar lahan tanpa izin dari pemerintah setempat, demi mencegah timbulnya titik api.
Meskipun telah memasuki musim kemarau, sebagian wilayah Indonesia masih berpeluang diguyur hujan sedang hingga lebat, terutama di Sumatera bagian utara, Kalimantan barat, Sulawesi tengah, Maluku, dan Papua. Warga di daerah tersebut diimbau tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, banjir bandang, dan angin kencang. (*)














