Edison menilai, kevakuman pengurus saat ini menjadi penghambat utama, sehingga tidak ada yang mengurus pendaftaran maupun persiapan teknis tim ke tingkat provinsi. Hal ini berdampak langsung pada absennya nama Persikopa dalam daftar peserta Piala Soeratin 2025.
Meski demikian, KONI menegaskan komitmennya untuk mendukung penuh jika Persikopa kembali aktif dan mengikuti kejuaraan. Terlebih, Persikopa telah dua tahun berturut-turut meraih prestasi membanggakan sebagai runner-up di tingkat nasional pada ajang Piala Soeratin. “Itu capaian luar biasa, dan sayang jika tidak diteruskan,” ujarnya.
Ia berharap Askot PSSI dapat segera mengambil tindakan tegas untuk melakukan perbaikan organisasi di tubuh Persikopa. Regenerasi kepengurusan dinilai sangat mendesak, agar aktivitas dan pembinaan sepak bola di Kota Pariaman bisa kembali berjalan normal. (*)














