PADANG,HARIANHALUAN.id – BRI Regional Office Padang telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp1,36 triliun hingga Maret 2025.
“KUR tersebut diberikan kepada sebanyak 31.561 debitur di wilayah Sumatera Barat, serta sebagian Riau dan Jambi, “ujar Regional CEO BRI Padang Riza Pahlevi, Selasa (29/7).
Dikatakannya penyaluram KUR tersebut sudah mencapai hampir sepertiga atau 27,71% dari total alokasi untuk tahun 2025 sebesar Rp4,92 triliun.
Menariknya, terjadi peningkatan jumlah penerima manfaat sebesar 7,59% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (Year-on-Year), meskipun nilai penyaluran secara total sedikit terkoreksi.
“Hal ini menandakan jangkauan program KUR yang semakin meluas ke lebih banyak pelaku usaha,” tambahnya lagi.
Sektor pertanian sebagai primadona utama dalam menopang perekonomian regional, mendominasi penyaluran KUR dengan porsi mencapai 48,35%, atau setara dengan Rp658,6 miliar.
Angka ini menunjukkan pertumbuhan nilai penyaluran sebesar 9,08% dibandingkan Maret 2024, menggarisbawahi peran strategis pertanian dalam program pembiayaan ini.
Sebaliknya, porsi sektor perdagangan yang sebelumnya kuat, kini berada di urutan kedua dengan porsi 36,98%.
Jika dirinci berdasarkan komoditas, kelapa sawit menjadi penerima pembiayaan terbesar dengan nilai Rp251,4 miliar, diikuti oleh padi yang mencapai Rp99,2 miliar.
Komoditas padi bahkan menunjukkan lonjakan penyaluran yang signifikan hingga 84,94% secara tahunan.
Di luar komoditas prioritas, sektor lain seperti karet juga mendapat dukungan besar dengan penyaluran mencapai Rp73 miliar kepada 2.083 debitur.
Dikatakan Riza, upaya BRI dalam mendorong inklusi keuangan juga tercermin dari data sebaran debitur.
“Secara keseluruhan, fasilitas KUR BRI telah dinikmati oleh sekitar 13 dari 100 rumah tangga di wilayah kerja BRI RO Padang, ujarnnya lagi.
Beberapa daerah menunjukkan tingkat penetrasi yang sangat tinggi, seperti Kabupaten Tanah Datar dimana 42,40% rumah tangga telah tersentuh KUR BRI.
Selain memperluas jangkauan, program ini juga berhasil mendorong pelaku usaha untuk “naik kelas”.
“Tercatat sebanyak 1.596 debitur di Sumatera Barat berhasil lulus dari program KUR dan beralih ke segmen kredit komersial, dengan komposisi terbesar berasal dari debitur KUR Mikro,” katanya lagi.
Keberhasilan ini juga didukung oleh komposisi peminjam baru yang mencapai 54,52%, menunjukkan efektivitas revitalisasi tenaga pemasar BRI dalam menjangkau potensi nasabah yang belum tergarap.
Di tengah ekspansi pembiayaan yang masif, BRI berhasil menjaga kualitas kreditnya. Tingkat kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) total terjaga di level 2,54%.
Angka ini menunjukkan bahwa sebagian besar debitur memiliki itikad baik dan kemampuan untuk memenuhi kewajibannya, sekaligus membuktikan efektivitas manajemen risiko yang diterapkan. (h/ita)














