PADANG, HARIANHALUAN— Bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang membutuhkan tambahan modal usaha dengan bunga ringan, Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI 2025 kembali dibuka.
“Dengan bunga hanya 6 persen per tahun, program ini bisa diajukan dengan mudah asalkan memenuhi sejumlah syarat administratif dan kelayakan usaha,” ujar Regional CEO BRI Padang, Riza Pahlevi, Selasa (29/7).
Dikatakannya syarat pengajuan KUR BRI 2025 yang wajib dipenuhi calon debitur, Warga Negara Indonesia (WNI), Usia minimal 21 tahun atau sudah menikah, Memiliki usaha produktif yang telah berjalan minimal 6 bulan
Tidak sedang menerima kredit produktif dari bank lain, Melampirkan dokumen administrasi, KTP dan Kartu Keluarga (KK), Nomor Induk Berusaha (NIB) atau Surat Keterangan Usaha (SKU) dab NPWP (wajib untuk pinjaman di atas Rp50 juta)
Calon peminjam juga harus memiliki rekam jejak keuangan yang sehat dan menunjukkan itikad baik dalam pengembalian pinjaman.
“Pengajuan dapat dilakukan secara langsung di kantor BRI atau melalui aplikasi digital BRImo,” tambahnya
Program KUR BRI 2025 menyediakan plafon pinjaman mulai dari Rp1 juta hingga Rp100 juta dengan tenor cicilan yang fleksibel, mulai dari 12 bulan hingga 60 bulan (5 tahun).
Bunga pinjaman ditetapkan hanya 6% per tahun, jauh lebih ringan dibandingkan bunga kredit komersial yang bisa mencapai dua kali lipatnya.
Hingga semester I 2025, BRI telah menyalurkan lebih dari Rp85 triliun dana KUR kepada lebih dari 3,5 juta pelaku UMKM di seluruh Indonesia.
Program ini menyasar sektor-sektor produktif seperti perdagangan, pertanian, perikanan, peternakan, dan industri rumah tangga.
Khusus di wilayah kerja BRI Regional Office (RO) Padang, yang mencakup Sumatera Barat, Riau, dan Jambi, penyaluran KUR hingga Maret 2025 mencapai Rp1,36 triliun, atau setara 27,71% dari target Rp4,92 triliun.
Menurut, Riza Pahlevi, mayoritas penyaluran KUR difokuskan ke sektor pertanian yang menyerap hampir Rp659 miliar atau 48,35 persen dari total sektor produksi.
Komoditas utama yang mendapat pembiayaan antara lain karet, sayuran, peternakan unggas, mixed farming, dan bawang merah.
“Selain memperluas akses keuangan, KUR juga mendorong usaha mikro naik kelas. Di wilayah kami, sudah 1.596 debitur KUR yang naik ke segmen kredit komersial, ini bukti program KUR punya dampak jangka panjang,” ungkap Riza.(h/ita)














