JAKARTA, HARIANHALUAN.ID – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengumumkan peringatan dini tsunami di wilayah Indonesia yang disebabkan oleh gempabumi dengan magnitudo 8,7 di pesisir timur Kamchatka, Rusia pada Rabu (30/7) dinyatakan telah berakhir pada hari yang sama pukul 22.42 WIB.
Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada sembilan titik wilayah dengan gelombang tsunami minor, tidak ada dampak kerusakan maupun korban jiwa. Selain itu, terdapat 100 jiwa yang mengungsi di Pangkalan TNI Angkatan Laut Provinsi Gorontalo. Pada titik lainnya, masyarakat melakukan evakuasi mandiri ke tempat kerabat dekat yang lebih aman.
Kondisi Gelombang Tsunami di Sembilan Titik
BMKG telah mengeluarkan hasil pemantauan tinggi gelombang tsunami minor di beberapa wilayah Indonesia sebagai berikut pada Rabu (30/7) sejak pukul 12.00 hingga 17.30 WIB
1. Jayapura, DOK II pukul 14.14 WIB setinggi 0,2 meter
2. Pelabuhan Tapaleo, Halmahera Tengah pukul 14.15 WIB setinggi 0,06 meter
3. Sarmi, Papua pukul 14.20 WIB setinggi 0,2 meter
4. Sorong, Papua Barat pukul 14.35 WIB setinggi 0,2 meter
5. Depapre, Jayapura pukul 14.45 WIB setinggi 0,2 meter
6. Sausapor, Papua Barat pukul 15.04 WIB setinggi 0,2 meter
7. Pelabuhan Beo Talaud, Sulawesi Utara pukul 15.14 WIB setinggi 0,05 meter
8. Pelabuhan Daeo Majiko, Morotai, Maluku Utara pukul 15.17 WIB setinggi 0,08 meter
9. Pemantauan Tsunamo Gauge di Provinsi Gorontalo menunjukan tidak ada anomali muka laut.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat di wilayah pesisir untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gempa dan tsunami yang dapat terjadi kapan saja. Menyikapi peristiwa ini, pemerintah daerah dapat mengkaji kembali efektivitas sistem peringatan dini, jalur evakuasi, fasilitas di lokasi pengungsian, kesiapan peralatan dan logistik serta melakukan pelatihan kesiapsiagaan guna memperkuat kesiapsiagaan masyarakat dan meminimalisir risiko dampak kerusakan maupun korban jiwa akibat bencana. (*)














