PADANG, HARIANHALUAN.ID – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Kota Padang, Mastilizal Aye turut menyoroti kemacetan yang masih mengular di sejumlah titik jalan utama Kota Padang. Sebut saja di Bypass, Lubeg, Jl. Prof. Hamka Tabing dan sejumlah titik lainnya.
Mastilizal Aye menilai penyebab kemacetan tersebut dikarenakan jumlah kendaraan yang semakin banyak tidak didukung oleh kondisi jalan. “Kalau kita lihat volume jalan tetap sedangkan jumlah kendaraan naik berkali-kali lipat,” tutur politisi dari Fraksi Gerindra ini kepada Haluan, Rabu (30/7).
Ia mengusulkan Pemko untuk menerapkan sistem satu arah di sejumlah titik yang masih terjadi penumpukan. “Harusnya Pemerintah Kota Padang membuat sistem satu arah d titik-titik tertentu yang masih terjadi penumpukan kendaraan. Kita bisa berkaca pada Bali, jalannya banyak yang kecil-kecil, tapi dengan menerapkan sistem satu arah tidak terjadi penumpukan,” ujar Aye.
Ia menambahkan, persoalan macet harus menjadi perhatian Pemko. Sebab jika dibiarkan dan dimaklumi akan menimbulkan ketidaknyamanan masyarakat hingga beresiko mengganggu keselamatan. “Kita harus mengutamakan kenyamanan dan keselamatan masyarakat.
Selain itu ia juga meminta Pemko melalui OPD terkait untuk menaruh perhatian pada jalan di sepanjang jalur perlintasan kereta api. Termasuk mengupayakan kerjasama dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat.
“Jalan yang beririsan dengan jalur kereta api itu rawan kecelakaan. Apalagi yang masih belum ada palangnya. Mana saja yang berada di kawasan Kota Padang harus disisir,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan sejumlah lokasi di Kota Padang mengalami macet, terutama pada jam-jam sibuk yaitu pagi dan sore hari. Pengendara yang berpacu dengan waktu terkadang harus meluapkan emosinya, sehingga tidak jarang terjadi perselisihan.
“Setiap pagi dan sore macetnya luar biasa. Apalagi depan UNP itu,minibus ngetem berjejer. Sudah banyak kali dilaporkan, tapi tak ada perubahan. Terminal Anak Air itu mubazir dibangun, jauh dari keramaian,”ujar Alizar pengendara yang melintas di Air Tawar, Selasa (29/7). (*)














