Diakuinya, Indonesia begitu kaya dengan kebudayaannya. Dalam 100 lebih lawatan Menbud ke berbagai negara, perihal ekspresi budaya tidak ada yang lebih dari kebudayaan Indonesia sendiri. “Dalam WBTbI sudah tercatat sebanyak 2.213 warisan. Musik kita tercatat 2.000 lebih dan alatnya hingga 200 lebih. Ini kekayaan yang tentunya harus kita jaga, lindungi dan kita rawat, serta kita manfaatkan. Salah satunya melalui Pitunang Ethnogroove ini,” harap Menbud Fadli Zon tersebut.
Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias menyampaikan musik tradisi ini penyampai pesan dalam berbagai hal yang bahkan mampu menyentuh sisi kehidupan tatanan masyarakatnya.
“Kami dari Pemko Bukittinggi sangat mendukung upaya pelestarian musik tradisi ini. Kami laporkan pula kepada Pak Menteri Fadli Zon bahwa kami juga telah mengirim pertunjukan musik tradisi ke Eropa beberapa waktu lalu,” katanya.
Pemko sendiri, jelasnya, siap memberikan ruang bagi keberlangsungan musik dan tradisi lainnya agar pengunjung di kota wisata ini dapat menikmati pertunjukannya sebagai salah satu identitas penting Kota Bukittinggi dalam melestarikan kebudayaan.
Kemudian Direktur Pitunang Ethnogroove, Indra Arifin hanya mampu menyampaikan terima kasihnya kepada Kementerian Kebudayaan dan Pemko Bukittinggi atas kepercayaan yang diberikan untuk melaksanakan kegiatan ini.
“Ini komitmen kementerian dalam mengembangkan musik tradisi. Tentu melalui pelaksanaan ini akan semakin membuka ruang dan jalan yang lebar terhadap keberlangsungan ekosistem berkesenian terlebih dalam menjaga musik tradisi ini ke depannya,” katanya.
Jalannya Pertunjukan
Pertunjukan dimulai dengan Tari Pasambahan sebagai hantaran menyambut Kementerian Kebudayaan, Pemprov Sumbar dan beberapa kepala daerah di Sumbar. Setelah sepatah dua patah kata sambutan yang jelang pembukaan pertunjukan ada pemberian penghargaan kepada maestro musik tradisi.














