PADANG, HARIANHALUAN.ID — Isu rendahnya produktivitas lahan perkebunan sawit rakyat kembali menjadi perhatian utama dalam upaya memperkuat industri sawit nasional. Menjawab tantangan tersebut, Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) menyelenggarakan Pelatihan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) yang berlangsung pada 28 Juli – 2 Agustus 2025 di The Axana Hotel, Padang, Sumatera Barat.
Acara pelatihan ini secara resmi dibuka pada Senin, 28 Juli 2025 oleh perwakilan dari Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Barat, Vera Yusria, S.P., M.Si., bersama Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Dharmasraya, Epon Ekanedi, S.Hi., M.Si.
Dalam sambutannya, Vera menyoroti pentingnya peningkatan kapasitas dan keterampilan pekebun swadaya sebagai salah satu kunci utama untuk memperbaiki produktivitas lahan kebun rakyat.
Saat ini, produktivitas kebun sawit swadaya masih berada di kisaran 3–4 ton CPO per hektare per tahun, jauh di bawah rata-rata produktivitas kebun milik perusahaan besar dan BUMN.
ISPO sebagai Strategi Peningkatan Kualitas SDM Perkebunan
Program pelatihan ini merupakan bagian dari strategi nasional Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit yang dirancang BPDP. Dana pelatihan ini bersumber dari pungutan ekspor kelapa sawit, dan dialokasikan untuk mendukung berbagai program strategis seperti peremajaan sawit rakyat, peningkatan sarana dan prasarana, pengembangan SDM, penelitian, hingga hilirisasi industri sawit.
Fokus pelatihan kali ini adalah memberikan pemahaman teknis dan praktis terkait standar ISPO, legalitas lahan, penerapan budidaya sawit berkelanjutan, serta tata kelola kelembagaan pekebun.
LPP Agro Nusantara: Mitra Pelatihan yang Siap Meningkatkan Lanskap Industri Sawit
Dalam pelatihan ini, LPP Agro Nusantara dipercaya sebagai lembaga penyelenggara yang mengatur seluruh rangkaian kegiatan. LPP membawa pendekatan partisipatif dan berbasis praktik, melalui kombinasi kelas teori dan kunjungan lapangan, guna membekali peserta dengan keterampilan yang aplikatif dan relevan.
Sebagai mitra pelatihan, LPP Agro Nusantara berkomitmen mendukung upaya pemerintah dalam membentuk SDM perkebunan yang adaptif, berpengetahuan, dan mampu menjawab tantangan global industri sawit.
Pelatihan ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam memperbaiki tata kelola kebun sawit rakyat dan memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen utama kelapa sawit berkelanjutan di dunia.
Ditemui disela-sela pelatihan pada hari terakhir, salah seorang peserta, Rahman mengungkapkan materi yang disampaikan pembicara sangat menarik dan tidak membosankan, karena ada gabungan antara belajar dikelas dengan belajar di kebun langsung.














