Antusiasme peserta terlihat tinggi sepanjang sesi. Maswardi, S.Pd.I, salah seorang guru dari SD di bawah naungan KKG Budi Utomo, menyampaikan apresiasinya atas kegiatan ini.
“Cerita rakyat Minangkabau sangat dekat dengan keseharian siswa kami, tapi belum banyak yang kami manfaatkan dalam pembelajaran. Melalui pelatihan ini, kami mendapat inspirasi baru untuk menghidupkan kembali cerita-cerita tersebut sebagai bagian dari pendidikan karakter dan literasi,” katanya.
Pelatihan ini akan dilanjutkan dengan pendampingan intensif selama beberapa pekan ke depan. Sebagai luaran, peserta diharapkan mampu menghasilkan naskah cerita anak berbasis budaya Minangkabau yang dapat diuji coba di kelas. Selanjutnya, karya-karya tersebut akan dikompilasi menjadi bahan ajar alternatif bagi sekolah dasar di Tanah Datar.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ruang pengembangan profesional guru, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam mengintegrasikan kekayaan budaya lokal ke dalam sistem pendidikan dasar. (*)














