Selain itu, BI juga memfasilitasi akses pembiayaan UMKM melalui kerja sama dengan lembaga keuangan dan berbagai program pendampingan. Tujuannya, agar UMKM memiliki daya saing tinggi dan bisa masuk ke pasar yang lebih luas.
Ia menegaskan, pertumbuhan sektor pertanian dan UMKM akan mendorong ekonomi lokal semakin dinamis, menciptakan lapangan kerja baru, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sumbar.
Kerangka ketiga adalah digitalisasi dan penguatan cinta bangga rupiah. BI Sumbar menyasar empat fokus, salah satunya membangun infrastruktur digital di nagari melalui program Nagari Go Digital.
Langkah ini bertujuan agar sistem pembayaran di tingkat nagari lebih inklusif, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal berbasis transaksi non-tunai dan digitalisasi UMKM. “Digitalisasi sangat penting karena menjadi bagian dari tugas pokok BI. Kami ingin masyarakat nagari bisa menikmati kemudahan transaksi modern tanpa harus keluar dari daerahnya,” kata Majid menegaskan.
Dengan ketiga kerangka kerja tersebut, BI berharap program DAUN dapat menekan inflasi daerah, memperkuat kemandirian pangan, menghidupkan UMKM, dan mempercepat transformasi digital di Sumbar. “Kami optimistis DAUN akan menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi Sumbar yang inklusif dan berkelanjutan,” tutup Majid. (*)














