Kadis Parpora Tanah Datar itu berharap, sinergi dan koordinasi harus terjalin secara masif dan berkelanjutan untuk memastikan pengembangan desa wisata yang lebih baik dalam menyokong keberlangsungan dan realisasi dari progul “Satu Nagari Satu Event” tersebut.
“Bahkan dalam promosi sekalipun, apakah itu budaya, alam, dan kuliner yang ada di nagari, kita akan terus menggeliatkan promosinya melalui medsos, kerja sama dengan travel agen, dan tentunya dorongan kepada nagari itu sendiri dalam mempromosikannya,” ujar Riswandi.
Program “Satu Nagari Satu Event” dalam pelaksanaannya selama beberapa waktu dan tahun sebelumnya, setidaknya telah mampu menunjukkan dampak yang cukup baik bagi kepariwisataan Tanah Datar.
Iven-iven yang dihadirkan selalu mengacu pada pelestarian kebudayaan, ekonomi kreatif, seni, olahraga tradisional seperti Pacu Jawi dan kemudian juga mengangkat potensi alam yang ada.
Seperti Pacu Jawi sendiri sebagai pelestarian kebudayaan yang telah difasilitasi sebagai bagian dari program tersebut. Gelaran yang selalu dilakukan oleh 10 nagari dari empat kecamatan (Sungai Tarab, Lima Kaum, Rambatan dan Pariangan) ini seakan kehadirannya kini telah menjadi identitas tersendiri bagi Kabupaten Tanah Datar.
“Kita lihat animo masyarakat yang luar biasa. Gelaran yang utamanya untuk peningkatan ekonomi di nagari, selanjutnya kita menyokong semua pihak dari niniak mamak, lembaga nagari dan para pemuda, termasuk memfasilitasi pelaku UMKM, membangun donasi, dan akomodir kunjungan mancanegara, dan lain-lain, agar lebih masif menjadikan daya tarik yang kuat, bahkan menjadi lebih dari itu nantinya,” harap Kadis Parpora Tanah Datar tersebut. (*)














