PADANG, HARIANHALUAN.ID — Pemerintah Kota (Pemko) Padang melalui Dinas Pertanian (Distan) mencatat total produksi padi sebanyak 15 ribu ton sepanjang Januari hingga Juni 2025. Angka ini setara dengan 28 persen dari total kebutuhan padi masyarakat Kota Padang, yang mencapai 150 ribu ton per tahun.
Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, Yoice Yuliani, mengatakan produksi tersebut merupakan bagian dari target tahunan sebesar 52 ribu ton padi, yang ditetapkan naik dibanding tahun sebelumnya.
“Tahun 2024 kemarin kita berhasil memproduksi sekitar 46 ribu ton. Tahun ini target dinaikkan menjadi 52 ribu ton karena adanya peningkatan jumlah penduduk dan kebutuhan pangan,” ujar Yoice, belum lama ini.
Ia menjelaskan, hingga pertengahan tahun, luas panen yang tercatat mencapai 3.200 hektare dari total target 10 ribu hektare, dengan produktivitas rata-rata 5,2 ton per hektare. Masa tanam rata-rata berlangsung selama 110 hari.
Sementara itu, kebutuhan padi masyarakat Kota Padang yang mencapai 150 ribu ton per tahun sebagian besar masih dipenuhi dari pasokan luar daerah. “Sisanya dipasok dari sejumlah wilayah seperti Pesisir Selatan, Kabupaten Solok, Tanah Datar, dan Kabupaten Agam,” katanya.
Untuk mendukung peningkatan produksi, Dinas Pertanian telah meluncurkan sejumlah program strategis, salah satunya pola tanam demplot bersawah pokok murah dengan teknik jajar legowo. Program ini diharapkan mampu menekan biaya produksi dan meningkatkan hasil panen.
“Teknik jajar legowo sudah kita sosialisasikan kepada kelompok tani. Selain menekan biaya produksi dan penggunaan pupuk anorganik, jerami sisa panen juga bisa dimanfaatkan sebagai mulsa untuk menghambat pertumbuhan gulma,” ucapnya.
Selain itu, penyuluhan kepada petani terus dilakukan agar mempercepat masa tanam. Pemantauan hama dan penyakit tanaman juga menjadi fokus utama agar risiko gagal panen bisa diminimalkan.














