Fitur lain yang tak kalah penting adalah fitur Telehealth. Ia menceritakan pengalamannya saat kontak tidak langsung dengan dokter di FKTP. Menurutnya, peserta dapat tetap mengakses layanan kesehatan tanpa harus datang langsung ke fasilitas kesehatan.
“Konsultasi online-nya sangat membantu. Saya bisa diskusi soal keluhan kesehatan dengan dokter tanpa harus izin kuliah atau gabung dalam antrean faskes,” ujar Fina.
Selain itu, aplikasi Mobile JKN juga menyediakan layanan untuk mengubah data peserta, seperti alamat atau fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP).
Menurut Fina, dahulu proses ini harus dilakukan secara manual, kini dapat diselesaikan hanya dalam beberapa langkah di aplikasi, tanpa perlu membawa dokumen fisik.
“Masih ingat saat saya harus berganti faskes, dan harus datang ke Kantor BPJS Kesehatan terdekat dahulu untuk mengganti FKTP kami sekeluarga. Namun sekarang ternyata sudah jauh lebih simple,” ucap Fina.
Tampilan antarmuka Mobile JKN yang sederhana dan ramah pengguna menjadikan aplikasi ini mudah digunakan oleh semua kalangan, termasuk mereka yang baru pertama kali menggunakan aplikasi layanan digital.
“Fitur-fiturnya sudah cukup informatif, saya juga sudah pernah membaca berita Jamkesnews yang ada tersedia pada halaman aplikasi ini. Tentu saja ini berguna bagi kami peserta JKN untuk tidak tertinggal informasi penting dalam Program JKN,” kata Fina.
“Banyak keluarga saya juga akhirnya beralih menggunakan Mobile JKN. Cek status kepesertaan, sampai ubah faskes semua bisa dilakukan tanpa perlu datang ke kantor,” sambungnya lagi.
Fina berharap agar program JKN ini terus menyebarkan manfaat bagi masyarakat Indonesia yang membutuhkan pelayanan Kesehatan.
“Untuk semua masyarakat yang belum menjadi peserta, sebaiknya segera mendaftar. Kita tidak pernah tahu kapan akan sakit, karena tanpa JKN mungkin masyarakat kita juga banyak yang tidak mampu untuk menebus biaya pelayanan kesehatan yang semakin hari semakin tinggi. Jadi tidak ada salahnya sedia payung sebelum hujan,” tutur Fina. (*)














