PADANG, HARIANHALUAN.ID — Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sumatera Barat (Sumbar), Luhur Budianda, menyatakan Provinsi Riau masih menjadi pasar utama dalam sektor perdagangan, investasi, maupun pariwisata. Berdasarkan data kunjungan, wisatawan asal Riau masih mendominasi jumlah pengunjung Sumbar sepanjang 2024. Hal itu pula yang menjadi alasan pemilihan Pekanbaru sebagai lokasi perdana pelaksanaan program Galeh Babelok.
“Dari sisi pariwisata, kontribusi wisatawan asal Riau sangat signifikan. Maka, langkah awal yang logis adalah memperkuat jaringan dan kerja sama pariwisata di Pekanbaru,” ujar Luhur Budianda yang akrab disapa Budi kepada Haluan, Rabu (6/8/2025).
Dalam gelaran Galeh Babelok yang berlangsung pada 2 Juni lalu, Dispar Sumbar membawa serta sejumlah elemen pelaku pariwisata ke Pekanbaru, termasuk asosiasi wisata, agen perjalanan (travel agent), pelaku desa wisata, pengelola hotel hingga usaha homestay. Kehadiran mereka bertujuan menjalin kemitraan serta membuka peluang kerja sama dengan perantau dan pelaku usaha lokal.
Baca Juga: Program “Galeh Babelok” Usung Kearifan Lokal Minang, Gaet Pasar Lewat Perantau
“Infonya, sudah ada beberapa yang berhasil menjalin kontrak kerja sama. Meski saya belum menerima data pastinya, tapi yang jelas hasilnya sudah ada. Ini membuktikan bahwa pendekatan program seperti Galeh Babelok efektif,” ucap Budi.
Budi menambahkan, seluruh pelaku pariwisata yang ikut dalam Galeh Babelok adalah pihak-pihak yang telah mandiri secara finansial dan mampu menanggung biaya keberangkatan mereka sendiri. Menariknya, meskipun tidak disubsidi, antusiasme dari pelaku wisata justru sangat tinggi.
“Saat program ini kami sampaikan dalam rapat koordinasi bulanan bersama pelaku pariwisata, sambutannya luar biasa. Banyak yang langsung menyatakan ingin ikut. Bahkan, jumlah yang ikut ke Pekanbaru kemarin cukup banyak,” katanya.
Program Galeh Babelok merupakan langkah strategis Pemprov Sumbar yang melibatkan tiga OPD: Disperindag, DPMPTSP, dan Dispar. Tujuannya adalah menjaring pasar dan mitra baru di tiga sektor unggulan, yakni perdagangan, investasi dan pariwisata. Pendekatan ini tidak hanya bertumpu pada promosi, tetapi langsung menyasar kerja sama bisnis dan kemitraan jangka panjang.
Dengan dukungan kuat dari komunitas perantau dan pelaku usaha lokal, Galeh Babelok diharapkan menjadi model pengembangan pasar yang efisien dan berbasis jejaring sosial masyarakat Minangkabau di perantauan. (*)














