Tapi kita masih punya harapan untuk memperbaikinya, dengan catatan para pemimpin di Minangkabau hari ini menyadari hal ini, menyadari bahaya yang akan dihadapi oleh generasi di kemudian hari. Merancang dan memasukkan nilai-nilai ABS-SBK ke dalam sistem pendidikan adalah langkah pertama dan utama yang harus diperjuangkan segera.
Sebagai catatan penutup, tulisan ini bukan untuk menyalahkan siapa-siapa. Tapi sebagai bentuk keprihatinan dan cinta saya terhadap kampung halaman. Kita harus memikirkan, para Minang “anyuik” ini perlu dipintas dan diselamatkan, agar mereka jangan sampai karam. Sebab jika bukan kita yang memelihara jati diri Minangkabau ini, siapa lagi? Terima kasih.










